Wednesday, 6 January 2016

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PT. ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO) oleh: Putri Wanda P (B200140276)



Abstrak
         
Analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan sangat penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencapaian yang telah diperoleh perusahaan sebagaimana tujuan perusahaan dalam menjalankan proses produksi (operasi) perusahaan. Analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan juga sangat membantu dalam proses pengambilan keputusan yang akan dibuat para pemakai laporan keuangan yang didasarkan pada data keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan tersebut. Untuk itu diperlukan suatu alat ukur atau teknik analisis yang dapat digunakan dalam laporan keuangan perusahaan.







BAB I
PENDAHULUAN

1.1           Latar Belakang
Bidang keuangan merupakan bidang yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala besar atau kecil akan mempunyai perhatian yang besar di bidang keuangan,terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju. Persaingan antara perusahaan yang semakin ketat, dan kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan banyak perusahaan yang tiba- tiba mengalami keruntuhan. Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan berkembang perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan.
Salah satu perusahaan yang masih bertahan ditengah- tengah persaingan yang ketat adalah PT. Asuransi Jiwasraya ( Persero ). Perusahaan ini awalnya terbentuk dari beberapa perusahaan milik Belanda yang terkena nasionalisasi. Kegiatan utama perusahaan ini adalah melaksanakan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan melalui usaha perasuransian jiwa.
Dalam menjalankan usahanya tersebut manajemen perusahaan di tuntut untuk selalu berhati- hati dalam mengambil keputusan. Keputusan- keputusan itu haruslah tidak keluar dari tujuan perusahaan. Salah satu tujuan utamanya adalah

memperoleh laba. Oleh karena itu, manajemen dituntut untuk selalu peka terhadap setiap perubahan, baik yang berasal dari lingkungan sendiri maupun yang berasal dari luar perusahaan. Suatu tujuan akan tercapai jika perusahaan dikelola secara baik, sehingga sesuai dengan yang diharapkan dan itu berarti penetapan suatu kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat adalah sangat penting.
Untuk mengambil keputusan dan penetapan suatu kebijakan yang tepat diperlukan suatu informasi yang berhubungan dengan keputusan yang akan diambil yang tersedia secara tepat waktu yang dapat ditelusuri kebenarannya, jelas, lengkap, dan akurat.
Untuk mengukur kinerja perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan perusahaan yang tercermin dari berbagai macam rasio dan diperlukan perbandingan dengan perusahaan lain yang seringkali sulit untuk didapat. Analisis kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan.
Salah satu sumber informasi yang dapat digunakan adalah dengan menganalisis  rasio laporan keuangan. Laporan keuangan  merupakan hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan.
Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan, antara lain :
a.Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan ( aktiva, kewajiban dan ekuitas ) perusahaan pada saat tertentu
b.Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu. Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah melaporkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk memperoleh laba.
c.Laporan Arus Kas
Laporan arus kas atau laporan perubahan posisi keuangan menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan adalah operasi, investasi, dan pendanaan. Aliran kas diperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan yang sebenarnya dalam mengetahui kewajiban- kewajibannya.
Ketiga bentuk laporan keuangan diatas dapat digunakan untuk membantu manajemen perusahaan dalam menganalisis rasio laporan keuangan. Analisis rasio laporan keuangan yang dilakukan akan lebih tajam apabila angka- angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut dapat berupa standar internal yang diterapkan oleh manajemen, perbandingan historis atau membandingkan angka- angka keuangan tahun lalu dengan angka- angka keuangan tahun sekarang.

Hasil dari perbandingan tersebut nantinya akan berpengaruh terhadap penilaian  kinerja keuangan perusahaan. Kinerja merupakan kemampuan kerja suatu perusahaan dalam periode waktu tertentu dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut hendaknya kinerja disusun dalam unit- unit yang lebih kecil, dengan pembagian kerja, sistem kerja, dan mekanisme kerja yang jelas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1    Landasan Teori
2.1.1  Pengertian Laporan Keuangan
            Laporan keuangan adalah bentuk dasar untuk memahami posisi keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yang telah lampau dan prospeknya di masa mendatang.
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi-transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan.Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas.Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.
Menurut Dahlan Forum Laporan keuangan merupakan hasil dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan. Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya.Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut.
Jadi laporan keuangan merupakan hasil tindakan perbuatan ringkasan data perusahaan. Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan.

Gambar 2.1 Ikhtisar Umum Laporan Keuangan

Investasi                                  Operasi                                   Pembelanjaan            
                                                NERACA
                                    (pada tanggal tertentu)
Kewajiban Lancar
 
Aktiva Lancar
 
Aktiva                                                                                     Kewajiban
                                                Laporan Operasi
                         (untuk periode tersebut)









Pendapatan Operasi
 

Kewajiban Jangka Panjang
 




Beban Operasi
 

 



Ekuitas
pemilik
 
Laba atau rugi bersih
 
Penghapusan                                                         Laporan Perubahan dalam ekuitas(selama periode)
Aktiva Lain-Lain
 
                                                                                 

Sebagai ringkasan, neraca menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu tertentu.Neraca memperlihatkan efek kumulatif keputusan sebelumnya dan mencakup laba atau rugi periode sebelumnya.Laporan Operasi membandingkan pendapatan dan beban untuk suatu periode tertentu, termasuk penghapusan dan alokasi.Laporan ini menyediakan lebih banyak rincian tentang elemen yang membentuk laba dan rugi bersih setelah pajak dan akhirnya menentukan nilai ekuitas pemilik neraca. Kebalikan dari kedua laporan sebelumnya, laporan arus dana adalah tinjauan dinamis yang menekankan perubahan bersih pada perkiraan aktiva, kewajiban, dan kepemilikan dalam periode tertentu. Laporan ini memungkinkan analis untuk melihat pola penggunaan dan sumber dana yang dihasilkan dari keputusan manajemen mengenai investasi, operasi dan pembelanjaan. Sesungguhnya laporan ini mengakui dan mengoreksi bahwa penghapusan dan amortisasi aktiva yang diperoleh di masa lalu adalah catatan pembukuan dan tidak mempengaruhi dana. Akhirnya laporan perubahan ekuitas pemilik memberikan lebih banyak rincian mengenai perubahan perkiraan kepemilikan seperti dicatat dalam neraca awal dan akhir.
Pemakai laporan keuangan adalah Investor, Karyawan, Pemberi Pinjaman, Pemasok dan Kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.

2.1.2    Tujuan Laporan Keuangan
                Lyn M. Fraser (2008 : 3)Mereka yang mau mendalami isi dan interpretasi laporan keuangan untuk keputusan investasi atau pinjaman, mengevaluasi kinerja yang sedang berjalan dan prospek yang akan datang, mengedepankan secara professional dalam lingkungan bisnis yang sekarang atau mereka yang menghadapi ujian atau kursus.
Menurut Rahmat tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
Aktiva adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aktiva atau Aset biasanya dikelompokkan menjadi beberapa kategori : Aset Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tetap, Aset tidak berwujud, Aset Pajak Tangguhan, dan Aset Lain.
Kewajiban adalah utang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di masa yang akan datang.
Ekuitas merupakan besarnya kepentingan atau hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
Arus kas merupakan sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta beberapa saldonya setiap periode.
Informasi tersebut diatas beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.
Laporan arus kas atau statement of cash flow mengungkapkan informasi mengenai arus kas di masa yang lampau maupun arus kas yang dianggarkan.Laporan ini dapat memberikan informasi yang relevan, baik dalam hubungannya dengan laporan yang konvensional maupun terpisah dari laporan yang konvensional ini.

2.1.3    Penggunaan Laporan Keuangan
            Aileen Ormiston (2008:3)Laporan serta catatan atas laporan keuangan mengandung informasi yang berguna mengenai posisi keuangan suatu perusahaan, keberhasilan operasi, kebijakan dan strategi manajemen, dan pandangan atas kinerja masa depan. Tujuan pemakai laporan keuangan adalah mengetahui dan menafsirkan informasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai perusahaan, seperti:
-Akankah investasi memberikan hasil yang menarik?
-Seberapa besar risiko dalam investasi?
-Cukupkah arus kas untuk membayar bunga dan pokok pinjaman perusahaan?
-Apakah perusahaan memiliki prospek yang baik terhadap pelanggan?

Laporan keuangan diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kinerja perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan, investor, bank pemerintah (kantor pajak), dan sebagainya. Para pengguna laporan keuangan digolongkan menjadi dua yaitu, pihak internal dan eksternal.Pihak Internal ialah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan (manajer).Manajer sebagai pengelola perusahaan dan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan.Pihak Eksternal aialah pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai keputusan dan kebijakan operasional perusahaan.

2.1.4    Bentuk Laporan Keuangan
Zulidamel mengatakan kalau kita menelusuri bentuk laporan dari beberapa perusahaan, akan kita temukan berbagai macam bentuk laporan. Laporan tersebut dapat kita golongkan kedalam dua kelompok  yaitu laporan operasional dan laporan keuangan. Laporan operasional digunakan untuk mengawasi aktivitas perusahaan dan diprint-out langsung oleh bagian yang terkait langsung dengan aktivitas tersebut serta laporan operasional sering tidak dilengkapi dengan satuan nilai mata uang.Namun tidak berarti laporan operasional tidak memerlukan satuan nilai mata uang tersebut. Bentuk laporan operasional sangat tergantung pada jenis operasional perusahaan dengan kecederungan pengukuran menggunakan satuan volume.    Laporan keuangan adalah laporan yang menyangkut asset perusahaan dan perubahannya.Laporan keuangan mempunyai bentuk standar dan aturan, prosedur yang harus dipenuhi dan dibuat oleh bagian akuntansi.
Laporan akuntansi utama adalah Neraca (Balanced), Laporan Rugi Laba (Income Statement) dan Laporan Perubahan Modal (Capital Statement).
Menurut PSAK No. 1 Revisi 2009 Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
a. Neraca
 b.Laporan Laba-Rugi
c.Laporan Perubahan Ekuitas
 d.Laporan Arus Kas

a.       Neraca (Balanced) yaitu laporan secara sistematis yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan meliputi Assets (Harta), Liabilities (Hutang) dan Capital (Modal). Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi. Neraca umumnya dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode (bulanan) dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat disusun setiap saat bila diperlukan dan metode akuntansi perpetual memungkinkan neraca dapat didivisual setiap saat. Dari neraca, kita dapat memperoleh informasi-informasi lain yang sangat penting, yang tidak terdapat dari laporan Laba Rugi. Informasi itu adalah jenis dan besarnya harta, kewajiban (utang), dan modal perusahaan. Dengan demikian, informasi yang lebih lengkap tentang kondisi perusahaan pada suatu saat dapat diketahui, tidak hanya besarnya laba.
Bentuk-Bentuk Neraca:
-Bentuk Laporan
-Bentuk Rekening
-Bentuk Posisi Keuangan
b.   Laporan Rugi Laba (Income Statement) merupakan informasi yang menyatakan keberhasilan atau kegagalan kinerja perusahaan karena menggambarkan jumlah pendapatan dan jumlah biaya dalam satu periode akuntansi penuh. Laba rugi disini dapat berarti laba sebelum pajak atau sesudah pajak. Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun.
c.         Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu periode. Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo setelah disesuaikan ditambah laba bersih selam satu periode dikurangi dengan pengambilan prive. Komponen akun dalam laporan perubahan ekuitas adalah Modal Awal, Laba tau Rugi, Penarikan (prive), dan Modal Akhir.
d.         Laporan Arus Kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannnya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar tersebut. Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi.


2.1.5    Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja
Harmono (2009:23) mengatakan Kinerja Perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih (laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan per saham (earnings per share). Unsur yang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah penghasilan dan beban.Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban, dan karenanya juga penghasilan bersih (laba), tergantung sebagian pada konsep modal dan pemeliharaan modal yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan. Unsur Penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut :
Penghasilan (Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal. Macam-macam penghasilan adalah pengahsilan dari pekerjaan, Penghasilan dari Modal, dan Pengahsilan dari Usaha dan Kegiatan lainnya.
Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar dan berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban itu sendiri terjadi karena dua sebab, yang pertama berasal dari cost yang sudah expired (melampaui masanya) dan yang kedua karena penggunaan maksudnya beban itu hadir kalau kita sudah melakukan pemakaian tertentu atau utilitas. Misalnya penggunaan air (PDAM), Listrik, telepon dan sebagainya.

Penghasilan dan beban dapat disajikan dalam laporan laba rugi dengan beberapa cara yang berbeda demi untuk menyediakan informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan ekonomi. Misalnya, pembebanan antara pos penghasilan dan beban yang berasal dan tidak berasal dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (ordinary) merupakan prkatik yang lazim.
Wibowo (2012:47) Kinerja merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.Tujuan adalah tentang arah secara umum, sifatnya luas, tanpa batasan, waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu.Tujuan merupakan aspirasi.
Sasaran Kinerja merupakan suatu pernyataan secara spesifik yang menjelaskan hasil yang harus dicapai, kapan, dan oleh siapa sasaran yang ingin dicapai tersebut diselesaikan.Sifatnya dapat dihitung, prestasi yang dapat diamati, dan dapat diukur.Sasaran merupakan harapan.
Kinerja merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.Tujuan adalah tentang arah secara umum, sifatnya luas, tanpa batasan waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu tertentu.Tujuan merupakan sebuah aspirasi.
Perencanaan kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi tujuan yang hendak dicapai organisasi terlebih dahulu.Sesuai dengan jenjang organisasi yang dimiliki, selanjutnya tujuan yang sudah dirumuskan tersebut dirinci lebih lanjut menjadi tujuan di tingkat yang lebih rendah.
Sementara itu, pengertian performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung.
Faktor yang mendorong kinerja adalah perilaku. Perilaku adalah tentang bagaimana anda bertindak, dan bukan tentang apa atau siapa anda. Perilaku adalah suatu caradimana seseorang bertindak atau melakukan.
Efektifitas setiap tindakan tergantung pada situasi.Kierja yang efektif dalam pekerjaan adalah hasil dari melakukan sesuatu hal yang benar pada waktu yang tepat, atau hal yang benar untuk pekerjaan spesifik pada waktu yang spesifik.
Siti Zulaikha mengatakan Penilaian Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan.Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Berdasarkan pengertian penilaian kinerja dapat ditarik kesimpulan yang menerangkan bahwa penilaian kinerja di dalam sebuah organisasi modern, penilaian kinerja merupakan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan tujuan dan standar kinerja dan memotivasi kinerja individudi waktu berikutnya.penilaian kinerja menjadi basis bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi, pemberhentian, pelatihan,transfer, dan kondisi kepegawaian lainnya.
Proses penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja pegawai terhadap standar yang telah ditetapkan atau memperbandingkan kinerja antar pegawai yang memiliki kesamaan tugas. Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa dimensi, yaitu kegunaan fungsional, keabsahan, empiris, sensitivitas, pengembangan sistematis, dan kelayakan hokum.



2.2Gambar Bagan Konsep Analisis Kinerja Keuangan









Rounded Rectangle: Kinerja masa lalu

Rounded Rectangle: Evaluasi





Rounded Rectangle: Prediksi
Rounded Rectangle: Prospek masa depan






Rounded Rectangle: Nilai saat ini

Rounded Rectangle: Evaluasi



 












Sumber:Kerangka Kerja Analisa Laporan Keuangan
Sesuai gambar di atas, analisis kinerja keuangan yang dilakukan pada dasarnya ialah untuk mengevaluasi kinerja di masa lalu, dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut dan berdasrkan evaluasi yang dilakukan terhadap kinerja dimasa-masa yang lalu, dapat dilakukan prediksi terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang, sehingga evaluasi untuk nilai perusahaan dapat dilakukan untuk mengambil berbagai keputusan-keputusan investasi (termasuk kredit) yang harus dilakukan pada saat ini.


2.1.6    Asuransi
 2.1.6.1            Pengertian Asuransi
Asuransi artinya transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan penanggung. Penanggung menajmin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang semula belum dapat ditentukan saat/kapan terjadinya. Sebagai kontra prestasinya si tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang besarnya sekian persen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut premi.
Perusahaan asuransi sebagai lembaga keuangan juga berfungsi sebagai intermediare atau perantara antara penyedia dana dengan peminta dana. Penyedia dana akan menaruh dananya diperusahaan asuransi dalam bentuk pemberian sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi tersebut, atau sebagai pemegang polis yang membayar premi secara eriodic. Dana yang terkumpul akan dikembangkan oleh perusahaan asuransi dengan cara menyalurkannya kepada peminta dana misalnya dengan membeli sekuritas primer seperti obligasi atau surat-surat hutang yang diterbitkan oleh peminta dana.
Mengenai siapa yang berhak terhadap uang premi ada dua macam kemungkinan, yaitu:

Uang premi tetap menjadi milik si penanggung, meskipun peril yang dipertanggungkan tidak terjadi. Hal demikian ini terjadi pada asuransi kerugian atau asuransi umum.
Uang premi dikembalikan kepada si tertanggung, baik secara sekaligus maupun secara berangsur-angsur, sesuai dengan perjanjian pada saat masa pertanggungannya habis atau pada saat terjadi peril yang sesuai dengan isi perjanjian pertanggungan.

2.1.6.2 Jenis-jenis Asuransi

Asuransi di bagi menjadi dua jenis utama:
-Asuransi Tradisional
-Asuransi Non-Tradisional (modern)

Asuransi Tradisional terdiri dari:
TERM -) Asuransi jenis ini tidak memiliki nilai tunai. Jika pada masa berakhirnya kontrak asuransi ini tertanggung masih sehat walafiat, kontrak berakhir dan tidak ada uang yang diberikan kepada tertanggung.
Wholelife -) Asuransi ini mengandung nilai tabunga. Masa proteksinya pun lebih panjang, hingga mencapai 99 tahun.
Endowment -) Asuransi ini merupakan produk asuransi berjangka yang memiliki keuntungan ganda. Sifatnya seperti asuransi berjangka sekaligus sebagai tabungan.
Asuransi Non-Tradisional
UNIT-LINK merupakan asuransi nontradisional. Ini merupakan asuransi dengan dua kantong, kantong untuk proteksi dan kantung investasi.

Macam-macam Usaha Asuransi
Usaha asuransi dapat dibagi menjadi beberapa macam dan berdasarkan berbagai macam segi, yaitu antara lain:
Dari segi sifatnya usaha asuransi dapat dibedakan kedalam:
Asuransi Sosial atau Asuransi Wajib di mana untuk ikut serta dalam asuransi tersebut terdapat unsur paksaan atau wajib bagi setiap warga Negara. Asuransi ini biasanya diusahakan oleh Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara.
Contoh:
ASTEK (Asuransi Tenaga Kerja), TASPEN (Tabungan Asuransi Pegawai Negeri), ASABRI (Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia).
Asuransi Sukarela, dalam asuransi ini tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk menjadi anggota/pembeli. Jenis asuransi ini biasanya diselenggarakan oleh pihak swasta, tetapi ada juga yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
Contoh:
PT. Jiwasraya (BUMN), PT. Jasa Indonesia (BUMN), PT. Asuransi Ramayana, PT,Asuransi Bintang, dan sebagainya.

Dari segi Jenis Objeknya, asuransi dapat dibedakan ke dalam:
Asuransi Orang, yang meliputi antara lain asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan, asuransi bea siswa, asuransi hari tua dan lain-lain, dimana objek pertanggungannya manusia.
Asuransi Umum atau Asuransi Kerugian, yang meliputi antara lain asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan barang, asuransi kendaraan bermotor, dan lain-lain, dimana objek pertanggungannya adalah Hak/harta atau milik kepentingan seseorang.

2.1.6.4  Bentuk-Bentuk Badan Usaha Asuransi
Pada pokoknya pada saat ini ada 5 (lima) macam bentuk badan usaha di bidang bisnis asuransi, yaitu:
Badan Usaha Milik Negara
Stock Company (Perseroan Terbatas)
Mutual Company
Reciprocal
Lioyds Association
Badan Usaha Milik Negara
Adalah perusahaan-perusahaan asuransi yang modal dimiliki oleh pemerintah.Tujuan umumnya adalah untuk melindungi masyarakat lemah, yang tidak mampu melindungi diri terhadap risiko yang dihadapi melalui asuransi.
Di Indonesia dalam perkembangannya badan usaha ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Perusahaan Umum (Perum): Perum Taspen, Perum Jasa Raharja, dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat, terutama yang kurang mampu di bidang pertanggungan.
Perseroan Terbatas (persero): PT. Jasa Indonesia-Persero, PT. Asuransi Jiwasraya-Persero, PT. Asuransi Export Indonesia-Persero, dan sebagainya.
Tujuan utamanya adalah mencari keuntungan melalui usaha-usaha dibidang asuransi, tanpa melupakan pelayanan kepada masyarakat umum dibidang pertanggungan.

Perseroan Terbatas
Adalah perusahaan yang dibentuk dengan tujuan mencari keuntungan (profit making) dalam bidang asuransi. Peraturan yang berlaku untuk perusahaan yang demikian ini adalah adanya penetapan berapa jumlah minimal modal dan cadangan yang harus dimiliki perusahaan, yang akan digunakan untuk mengganti kerugian yang mungkin terjadi atas tertanggung dan sebagai jaminan atau perlindungan atas dana dari para pemegang polis yang telah dibayarkan kepada perusahaan asuransi (premi). Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola perusahaan.Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya.

Mutual Company
Mutual Company adalah badan usaha asuransi yang didirikan dan dimiliki oleh para pemegang polis. Badan usaha ini sebagai lembaga sebenarnya tidak bertujuan untuk mencari keuntungan (non-profit making organization), tetapi bertujuan menanggulangi risiko yang sama secara bersama-sama, karena dengan demikian probabilitas terjadinya risiko menjadi lebih kecil (berdasar teori probabilitas).

Reciprocal
Bentuk mutual ini dikenal pula dengan istilah interinsurance exchange yang konsep dasarnya sama dengan mutual company, yaitu membuat kontrak asuransi dengan para pemegang polis at cost. jadi dalam premi tidak ada unsur keuntungan.


Lioyds Association
Lioyds Association adalah suatu organisasi dari individu-individu penanggung yang bersatu untuk underwrite/menanggung risiko atas dasar kerja sama. Ciri-ciri terpenting dari Lioyds Association antara lain:
Masing-masing individu penanggung menanggung risioko atas namanya sendiri dan tidak mengikat organisasi atas segala kewajibannya terhadap pertanggunga tersebut
Masing-masing underwrite bertanggung jawab atas segala kerugian yang sudah ditanggungnya sampai dengan seluruh harta kekayaan pribadinya, kecuali bila dalam kontrak asuransi sudah dicantumkan bahwa kerugian yang akan ditanggungnya hanya sampai jumlah yang terbatas.
Merupakan organisasi yang mengarah pada usaha untuk mencari keuntungan, dimana masing-masing anggota selalu merupakan pihak penanggung yang berdiri sendiri.

2.1.7    Analisis Laporan Keuangan
2.1.7.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan terdiri dari dua kata Analisis dan Laporan Keuangan.Untuk menjelaskan kata ini maka kita dapat menjelaskannya dari arti masing-masing kata.Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi berbagai unit terkecil.Sedangkan Laporan Keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan Arus Kas (Dana). Dua pengertian ini digabungkan maka analisis laporan keuangan berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
2.1.7.2 Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Sebelum mulai menganalisis laporan keuangan perusahaan, perlu menjelaskan tujuan analisis. Tujuan analisis bervariasi tergantung pada perspektif pemakai laporan keuangan dan keinginan apa yang diharapkan oleh analisis data laporan keuangan.
Analisis Laporan Keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan.Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui perkembangannya.
Seorang kreditor sangat peduli pada kemampuan peminjam yang ada atau peminjam diajukan untuk membayar bunga dan pokok pinjaman atas dana yang dipinjam. Pertanyaan yang timbul dalam analisi kredit meliputi:
Apa alasan meminjam? Apa yang disajikan laporan keuangan mengenai alasan suatu perusahaan mengajukan suatu pinjaman atau mengadakan pembelian kredit?
Bagaimana struktur permodalan perusahaan tersebut? Berapa besar hutangnya? Bagaimana pembayaran hutang pada waktu yang lalu?
Apa yang akan menjadi sumebr pelunasan hutang? bagaimana cara perusahaan mengelola modal kerjanya? Apakah perusahaan dapat mengahsilkan kas dari operasi?
Analisis kredit akan menggunakan catatan historis perusahaan, sebagaimana disajikan dalam laporan keuangan, untuk menjawab pertanyaan semacam dan memprediksi potensi perusahaan memenuhi permintaan kas di masa datang, termasuk membayar kembali pinjamannya.
Laporan keuangan memberikan pandangan mengenai status perusahaan sekarang dan mengembangkan kebijakan dan strategi yang akan datang. Bagaimanapun juga, harap diperhatikan bahwa manajemen juga bertanggung jawab untuk menyusun laporan keuangan.

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan.Menurut Jarwanto ada beberapa macam metode dan teknik analisa laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan teknik tersebut antara lain :
Analisa perbandingan neraca, laporan laba-rugi, dan laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan:
 Data Absolut (Jumlah dalam rupiah)
Kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah
 Kenaikan dan penurunan dalam julah persen
 Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio
 Persentase total
Analisa perubahan modal kerja
Analisa dari trend dari rasio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
Analisa persentase perkomponen dari neraca dan laporan laba-rugi
Analisa ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi dan kedua laporan keuangan tersebut.
Analisa perbandingan dengan ratio industry.
Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba brutto.
Analisa titik impas atau BEP (Breek Even Point)

Salah satu analisa yang sering digunakan adalah Analisa Horizontal adalah biasa juga disebut analisa dinamis yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan yang bersangkutan.Dan analisa lainnya adalah analisa vertical adalah biasa yang disebut analisa statis yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas pada satu periode akuntansi saja, misalnya berupa analisa ratio.
Analisa Titik Impas, Analisa Persentase, Analisa Laporan Keuangan, Teknik Analisa Laporan Keuangan, Metode Analisa Laporan, Data Absolute, Analisa Trend, Analisa Rasio dan Analisa Persentase.
Ada beberapa jenis analisa yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical.
Analisa Internal yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan.
Analisa Eksternal yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendaptkan data yang terperinci mengenai suatu perusahaan.
Analisa Horizontal yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Analisa Vertikal yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode akuntansi saja.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
          Dalam menganalisis laporan keuangan,maka di perlukan pengukuran kinerja agar dideteksi pada setiap tahunnya apakah menurun ataupun terjadi kenaikan di laporan keuangan tersebut. Sehingga dapat diukur dengan menggunakan pengukuran kinerja.


3.2 Saran
Dari kesimpulan diatas, maka penulis ingin memberikan saran dan masukan yang mungkin berguna bagi manajemen PT. Asuransi Jiwasraya adapun saran adalah:
Melihat penurunan kinerja keuangan perusahaan pada laba bersih setelah pajak penghasilan perusahaan yang menurun ,  maka seharusnya dengan segera manajemen memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya agar efektif dan efisien, sehingga hasil hasil pengembalian dari penjualan dan investasi dapat kembali meningkat.






DAFTAR PUSTAKA


Astuti, Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia

Dahlan. 2008. Forum Positif. Pengertian Laporan Keuangan, (Online), (http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/)

Djojosoedarso Soeisno. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Jakarta: Salemba Empat

Effendy Eka Juliana (2003). Analisis Kinerja Keuangan PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, TBK. Makassar: Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin

Fitria R.D. 2007.Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kudus.Disertasi tidak diterbitkan. Kudus: Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus      

Harmono, DR. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara

Jarwanto. 2011. Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan. (online) (http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2159912-metode-dan-teknik-analisa-laporan/)

Keown, Arthur J. 2004. Manajemen Keuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Jilid 1. Jakarta: Indeks

Keown, Arhur J. 2005. Manajemen Kuangan Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Jilid 2. Jakarta: Indeks



Lailza dan Dyah.2012. Pengguna Laporan Keuangan, (Online), (http://lailza.blogspot.com.html, diakses 12 April 2012).

Ormiston, Aileen dan Lyn, M. Fraser. 2008. Memahami Laporan Keuangan. Jakarta: Indeks

Rahmat. 2005. Tujuan Laporan Keuangan, (online), (http://blog.re.or.id/tujuan-laporan-keuangan.html)

Sawir, Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan PerencanaanKeuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Wahdine, Aditya Riezkan. 2009. Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Kimia Farma (Persero) TBK. Banjarmasin: Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat. (http://buabuazone88.blogspot.com/2009/06/contoh-proposal-skripsi-manajemen_4793.html)

Wahyudi, Ari. 2012. Jenis Asuransi yang beredar di Indonesia. (Online),(http://ariwahyudi.web.id/2012/07/jenis-asuransi-beredar-indonesia/)

Wibowo, DR. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers

Zulaikha, Siti. 2012. Pengertian Penilaian Kinerja, (Online), (http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/penilaian-kinerja-karyawan.html).

Posted on by Akuntansi Publik | 2 comments

2 comments:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Aris. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah penipuan oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 Juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah dia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan kehilangan Sety saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete