Abstrak
Analisis
terhadap kinerja keuangan perusahaan sangat penting dilakukan untuk mengetahui
sejauh mana tingkat pencapaian yang telah diperoleh perusahaan sebagaimana
tujuan perusahaan dalam menjalankan proses produksi (operasi) perusahaan.
Analisis terhadap kinerja keuangan perusahaan juga sangat membantu dalam proses
pengambilan keputusan yang akan dibuat para pemakai laporan keuangan yang
didasarkan pada data keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan
tersebut. Untuk itu diperlukan suatu alat ukur atau teknik analisis yang dapat
digunakan dalam laporan keuangan perusahaan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Bidang keuangan merupakan bidang
yang sangat penting dalam suatu perusahaan. Banyak perusahaan yang berskala
besar atau kecil akan mempunyai perhatian yang besar di bidang
keuangan,terutama dalam perkembangan dunia usaha yang semakin maju. Persaingan
antara perusahaan yang semakin ketat, dan kondisi perekonomian yang tidak
menentu menyebabkan banyak perusahaan yang tiba- tiba mengalami keruntuhan.
Oleh karena itu, agar perusahaan dapat bertahan atau bahkan bisa tumbuh dan
berkembang perusahaan harus mencermati kondisi dan kinerja perusahaan.
Salah satu perusahaan yang masih
bertahan ditengah- tengah persaingan yang ketat adalah PT. Asuransi Jiwasraya (
Persero ). Perusahaan ini awalnya terbentuk dari beberapa perusahaan milik
Belanda yang terkena nasionalisasi. Kegiatan utama perusahaan ini adalah
melaksanakan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan melalui usaha
perasuransian jiwa.
Dalam menjalankan usahanya
tersebut manajemen perusahaan di tuntut untuk selalu berhati- hati dalam
mengambil keputusan. Keputusan- keputusan itu haruslah tidak keluar dari tujuan
perusahaan. Salah satu tujuan utamanya adalah
memperoleh laba. Oleh karena itu,
manajemen dituntut untuk selalu peka terhadap setiap perubahan, baik yang
berasal dari lingkungan sendiri maupun yang berasal dari luar perusahaan. Suatu
tujuan akan tercapai jika perusahaan dikelola secara baik, sehingga sesuai dengan
yang diharapkan dan itu berarti penetapan suatu kebijakan dan pengambilan
keputusan yang tepat adalah sangat penting.
Untuk mengambil keputusan dan
penetapan suatu kebijakan yang tepat diperlukan suatu informasi yang
berhubungan dengan keputusan yang akan diambil yang tersedia secara tepat waktu
yang dapat ditelusuri kebenarannya, jelas, lengkap, dan akurat.
Untuk mengukur kinerja
perusahaan, investor biasanya melihat kinerja keuangan perusahaan yang
tercermin dari berbagai macam rasio dan diperlukan perbandingan dengan
perusahaan lain yang seringkali sulit untuk didapat. Analisis kinerja keuangan
perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan laporan keuangan.
Salah satu sumber informasi yang
dapat digunakan adalah dengan menganalisis
rasio laporan keuangan. Laporan keuangan
merupakan hasil akhir dari proses akuntansi pada suatu periode waktu
tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang
disajikan dalam bentuk laporan keuangan atau ikhtisar lainnya yang dapat
digunakan untuk membantu para pemakainya dalam mengambil keputusan.
Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan yang
dihasilkan oleh perusahaan, antara lain :
a.Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang memberikan informasi
mengenai posisi keuangan ( aktiva, kewajiban dan ekuitas ) perusahaan pada saat
tertentu
b.Laporan
Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan
selama jangka waktu tertentu. Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah
melaporkan kemampuan perusahaan yang sebenarnya untuk memperoleh laba.
c.Laporan
Arus Kas
Laporan arus kas atau laporan perubahan posisi keuangan
menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode,
hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan adalah operasi, investasi, dan
pendanaan. Aliran kas diperlukan terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan
yang sebenarnya dalam mengetahui kewajiban- kewajibannya.
Ketiga bentuk laporan keuangan
diatas dapat digunakan untuk membantu manajemen perusahaan dalam menganalisis
rasio laporan keuangan. Analisis rasio laporan keuangan yang dilakukan akan
lebih tajam apabila angka- angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu.
Standar tersebut dapat berupa standar internal yang diterapkan oleh manajemen,
perbandingan historis atau membandingkan angka- angka keuangan tahun lalu
dengan angka- angka keuangan tahun sekarang.
Hasil dari perbandingan tersebut
nantinya akan berpengaruh terhadap penilaian
kinerja keuangan perusahaan. Kinerja merupakan kemampuan kerja suatu
perusahaan dalam periode waktu tertentu dalam rangka mewujudkan tujuan
perusahaan. Dalam rangka mewujudkan tujuan tersebut hendaknya kinerja disusun
dalam unit- unit yang lebih kecil, dengan pembagian kerja, sistem kerja, dan
mekanisme kerja yang jelas.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan adalah bentuk dasar untuk memahami posisi keuangan perusahaan, dan
untuk menilai kinerja keuangan perusahaan yang telah lampau dan prospeknya di
masa mendatang.
Laporan
keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi-transaksi dan peristiwa
lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik
ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan.Unsur yang
berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban
dan ekuitas.Sedangkan unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam
laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban.
Menurut
Dahlan Forum Laporan keuangan
merupakan hasil dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan
dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan.
Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri
dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan
bank dan sebagainya.Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas,
dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi
dan operasi perusahaan tersebut.
Jadi
laporan keuangan merupakan hasil tindakan perbuatan ringkasan data perusahaan.
Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan
pihak lain yang menaruh perhatian atau mempunyai kepentingan dengan data
keuangan perusahaan.
Gambar 2.1 Ikhtisar
Umum Laporan Keuangan
Investasi Operasi Pembelanjaan
NERACA
(pada
tanggal tertentu)
|
|
Laporan
Operasi
(untuk periode tersebut)
|
|
|||||||
|
||||||||
|
|
|
Sebagai
ringkasan, neraca menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu waktu
tertentu.Neraca memperlihatkan efek kumulatif keputusan sebelumnya dan mencakup
laba atau rugi periode sebelumnya.Laporan Operasi membandingkan pendapatan dan
beban untuk suatu periode tertentu, termasuk penghapusan dan alokasi.Laporan
ini menyediakan lebih banyak rincian tentang elemen yang membentuk laba dan
rugi bersih setelah pajak dan akhirnya menentukan nilai ekuitas pemilik neraca.
Kebalikan dari kedua laporan sebelumnya, laporan arus dana adalah tinjauan
dinamis yang menekankan perubahan bersih pada perkiraan aktiva, kewajiban, dan
kepemilikan dalam periode tertentu. Laporan ini memungkinkan analis untuk
melihat pola penggunaan dan sumber dana yang dihasilkan dari keputusan
manajemen mengenai investasi, operasi dan pembelanjaan. Sesungguhnya laporan
ini mengakui dan mengoreksi bahwa penghapusan dan amortisasi aktiva yang
diperoleh di masa lalu adalah catatan pembukuan dan tidak mempengaruhi dana.
Akhirnya laporan perubahan ekuitas pemilik memberikan lebih banyak rincian
mengenai perubahan perkiraan kepemilikan seperti dicatat dalam neraca awal dan
akhir.
Pemakai
laporan keuangan adalah Investor, Karyawan, Pemberi Pinjaman, Pemasok dan
Kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
2.1.2 Tujuan
Laporan Keuangan
Lyn M. Fraser (2008 :
3)Mereka yang mau mendalami isi dan
interpretasi laporan keuangan untuk keputusan investasi atau pinjaman,
mengevaluasi kinerja yang sedang berjalan dan prospek yang akan datang,
mengedepankan secara professional dalam lingkungan bisnis yang sekarang atau
mereka yang menghadapi ujian atau kursus.
Menurut
Rahmat tujuan laporan keuangan untuk
tujuan umum adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan
yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
serta menunjukkan kinerja yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber-sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut
suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:
Aktiva adalah sumber ekonomi yang
diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari. Aktiva atau Aset biasanya
dikelompokkan menjadi beberapa kategori : Aset Lancar, Investasi Jangka
Panjang, Aset Tetap, Aset tidak berwujud, Aset Pajak Tangguhan, dan Aset Lain.
Kewajiban adalah utang suatu perusahaan
yang timbul dari transaksi pada waktu yang lalu dan harus dibayar dengan kas,
barang, atau jasa, di masa yang akan datang.
Ekuitas merupakan besarnya kepentingan
atau hak pemilik perusahaan pada harta perusahaan
Pendapatan dan beban termasuk keuntungan
Arus kas merupakan sejumlah uang kas
yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata
lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan
aliran kas keluar perusahaan serta beberapa saldonya setiap periode.
Informasi tersebut diatas beserta
informasi lain yang terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna
laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan
kepastian diperoleh kas dan setara kas.
Laporan arus kas atau statement of cash
flow mengungkapkan informasi mengenai arus kas di masa yang lampau maupun arus
kas yang dianggarkan.Laporan ini dapat memberikan informasi yang relevan, baik
dalam hubungannya dengan laporan yang konvensional maupun terpisah dari laporan
yang konvensional ini.
2.1.3 Penggunaan Laporan Keuangan
Aileen Ormiston (2008:3)Laporan
serta catatan atas laporan keuangan mengandung informasi yang berguna mengenai
posisi keuangan suatu perusahaan, keberhasilan operasi, kebijakan dan strategi
manajemen, dan pandangan atas kinerja masa depan. Tujuan pemakai laporan
keuangan adalah mengetahui dan menafsirkan informasi untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan mengenai perusahaan, seperti:
-Akankah investasi memberikan hasil yang
menarik?
-Seberapa besar risiko dalam investasi?
-Cukupkah arus kas untuk membayar bunga
dan pokok pinjaman perusahaan?
-Apakah perusahaan memiliki prospek yang
baik terhadap pelanggan?
Laporan
keuangan diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap kinerja
perusahaan seperti pemegang saham, pimpinan, investor, bank pemerintah (kantor
pajak), dan sebagainya. Para pengguna laporan keuangan digolongkan menjadi dua
yaitu, pihak internal dan eksternal.Pihak Internal ialah pihak yang berhubungan
langsung dengan operasi perusahaan sehari-hari, misalnya pemimpin perusahaan
(manajer).Manajer sebagai pengelola perusahaan dan yang bertanggung jawab atas
jalannya perusahaan.Pihak Eksternal aialah pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan, tetapi tidak terlibat secara langsung dalam membuat berbagai
keputusan dan kebijakan operasional perusahaan.
2.1.4 Bentuk Laporan Keuangan
Zulidamel mengatakan
kalau kita menelusuri bentuk laporan dari beberapa perusahaan, akan kita
temukan berbagai macam bentuk laporan. Laporan tersebut dapat kita golongkan
kedalam dua kelompok yaitu laporan
operasional dan laporan keuangan. Laporan operasional digunakan untuk mengawasi
aktivitas perusahaan dan diprint-out langsung oleh bagian yang terkait langsung
dengan aktivitas tersebut serta laporan operasional sering
tidak dilengkapi dengan satuan nilai mata uang.Namun tidak berarti laporan
operasional tidak memerlukan satuan nilai mata uang tersebut. Bentuk
laporan operasional sangat tergantung pada jenis operasional perusahaan dengan
kecederungan pengukuran menggunakan satuan volume. Laporan
keuangan adalah laporan yang menyangkut asset perusahaan dan
perubahannya.Laporan keuangan mempunyai bentuk standar dan aturan, prosedur
yang harus dipenuhi dan dibuat oleh bagian akuntansi.
Laporan
akuntansi utama adalah Neraca (Balanced), Laporan Rugi Laba (Income Statement)
dan Laporan Perubahan Modal (Capital Statement).
Menurut PSAK No. 1 Revisi 2009
Laporan keuangan yang lengkap terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
a. Neraca
b.Laporan
Laba-Rugi
c.Laporan Perubahan Ekuitas
d.Laporan
Arus Kas
a. Neraca
(Balanced) yaitu laporan secara sistematis yang menggambarkan posisi keuangan
dari suatu perusahaan meliputi Assets (Harta), Liabilities (Hutang) dan Capital
(Modal). Bentuk neraca harus memenuhi persamaan akuntansi. Neraca umumnya
dibuat pada akhir periode akuntansi (akhir tahun) dan akhir periode (bulanan)
dan dalam system akuntansi komputer neraca dapat disusun setiap saat bila
diperlukan dan metode akuntansi perpetual memungkinkan neraca dapat didivisual
setiap saat. Dari neraca, kita dapat memperoleh informasi-informasi lain yang
sangat penting, yang tidak terdapat dari laporan Laba Rugi. Informasi itu
adalah jenis dan besarnya harta, kewajiban (utang), dan modal perusahaan.
Dengan demikian, informasi yang lebih lengkap tentang kondisi perusahaan pada
suatu saat dapat diketahui, tidak hanya besarnya laba.
Bentuk-Bentuk
Neraca:
-Bentuk
Laporan
-Bentuk
Rekening
-Bentuk
Posisi Keuangan
b. Laporan Rugi Laba (Income Statement)
merupakan informasi yang menyatakan keberhasilan atau kegagalan kinerja perusahaan
karena menggambarkan jumlah pendapatan dan jumlah biaya dalam satu periode
akuntansi penuh. Laba rugi disini dapat berarti laba sebelum pajak atau sesudah
pajak. Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menunjukkan perubahan
modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun.
c. Laporan Perubahan Ekuitas adalah
laporan keuangan yang menunjukkan perubahan ekuitas selama satu periode.
Laporan perubahan ekuitas terdiri dari saldo awal modal pada neraca saldo
setelah disesuaikan ditambah laba bersih selam satu periode dikurangi dengan
pengambilan prive. Komponen akun dalam laporan perubahan ekuitas adalah Modal
Awal, Laba tau Rugi, Penarikan (prive), dan Modal Akhir.
d. Laporan Arus Kas merupakan laporan
keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari
suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannnya
diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas
masuk dan arus kas keluar tersebut. Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus
kas, yang pertama metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak
pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi.
2.1.5 Pengertian Kinerja dan Penilaian Kinerja
Harmono (2009:23)
mengatakan Kinerja Perusahaan umumnya diukur berdasarkan penghasilan bersih
(laba) atau sebagai dasar bagi ukuran yang lain seperti imbalan investasi (return on investment) atau penghasilan
per saham (earnings per share). Unsur
yang berkaitan langsung dengan pengukuran penghasilan bersih (laba) adalah
penghasilan dan beban.Pengakuan dan pengukuran penghasilan dan beban, dan
karenanya juga penghasilan bersih (laba), tergantung sebagian pada konsep modal
dan pemeliharaan modal yang digunakan perusahaan dalam penyusunan laporan
keuangan. Unsur Penghasilan dan beban didefinisikan sebagai berikut :
Penghasilan
(Income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam
bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban yang
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman
modal. Macam-macam penghasilan adalah pengahsilan dari pekerjaan, Penghasilan
dari Modal, dan Pengahsilan dari Usaha dan Kegiatan lainnya.
Beban
(expenses) adalah penurunan manfaat
ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk arus keluar dan
berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan
ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada penanam modal. Beban itu sendiri
terjadi karena dua sebab, yang pertama berasal dari cost yang sudah expired
(melampaui masanya) dan yang kedua karena penggunaan maksudnya beban itu hadir
kalau kita sudah melakukan pemakaian tertentu atau utilitas. Misalnya
penggunaan air (PDAM), Listrik, telepon dan sebagainya.
Penghasilan
dan beban dapat disajikan dalam laporan laba rugi dengan beberapa cara yang
berbeda demi untuk menyediakan informasi yang relevan untuk pengambilan
keputusan ekonomi. Misalnya, pembebanan antara pos penghasilan dan beban yang
berasal dan tidak berasal dari pelaksanaan aktivitas perusahaan yang biasa (ordinary) merupakan prkatik yang lazim.
Wibowo
(2012:47) Kinerja merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.Tujuan adalah tentang arah secara umum, sifatnya
luas, tanpa batasan, waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam
jangka waktu tertentu.Tujuan merupakan aspirasi.
Sasaran
Kinerja merupakan suatu pernyataan secara spesifik yang menjelaskan hasil yang
harus dicapai, kapan, dan oleh siapa sasaran yang ingin dicapai tersebut
diselesaikan.Sifatnya dapat dihitung, prestasi yang dapat diamati, dan dapat
diukur.Sasaran merupakan harapan.
Kinerja
merupakan kegiatan pengelolaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi.Tujuan adalah tentang arah secara umum, sifatnya luas, tanpa batasan
waktu dan tidak berkaitan dengan prestasi tertentu dalam jangka waktu
tertentu.Tujuan merupakan sebuah aspirasi.
Perencanaan
kinerja dimulai dengan melakukan perumusan dan mengklarifikasi tujuan yang
hendak dicapai organisasi terlebih dahulu.Sesuai dengan jenjang organisasi yang
dimiliki, selanjutnya tujuan yang sudah dirumuskan tersebut dirinci lebih
lanjut menjadi tujuan di tingkat yang lebih rendah.
Sementara
itu, pengertian performance sering diartikan sebagai kinerja, hasil kerja atau
prestasi kerja. Kinerja mempunyai makna lebih luas, bukan hanya menyatakan
sebagai hasil kerja, tetapi juga bagaimana proses kerja berlangsung.
Faktor
yang mendorong kinerja adalah perilaku. Perilaku adalah tentang bagaimana anda
bertindak, dan bukan tentang apa atau siapa anda. Perilaku adalah suatu
caradimana seseorang bertindak atau melakukan.
Efektifitas
setiap tindakan tergantung pada situasi.Kierja yang efektif dalam pekerjaan
adalah hasil dari melakukan sesuatu hal yang benar pada waktu yang tepat, atau
hal yang benar untuk pekerjaan spesifik pada waktu yang spesifik.
Siti Zulaikha
mengatakan Penilaian Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan
kemampuan.Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya
memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan
keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa
pemahaman yang jelas tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Berdasarkan pengertian penilaian kinerja dapat ditarik kesimpulan yang
menerangkan bahwa penilaian kinerja di dalam sebuah organisasi modern, penilaian kinerja
merupakan mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan
tujuan dan standar kinerja dan memotivasi kinerja individudi waktu berikutnya.penilaian
kinerja menjadi basis bagi keputusan-keputusan yang mempengaruhi gaji, promosi,
pemberhentian, pelatihan,transfer, dan kondisi kepegawaian lainnya.
Proses
penilaian dilakukan dengan membandingkan kinerja pegawai terhadap standar yang
telah ditetapkan atau memperbandingkan kinerja antar pegawai yang memiliki
kesamaan tugas. Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa
dimensi, yaitu kegunaan fungsional, keabsahan, empiris, sensitivitas,
pengembangan sistematis, dan kelayakan hokum.
2.2Gambar
Bagan Konsep Analisis Kinerja Keuangan
Sumber:Kerangka
Kerja Analisa Laporan Keuangan
Sesuai
gambar di atas, analisis kinerja keuangan yang dilakukan pada dasarnya ialah
untuk mengevaluasi kinerja di masa lalu, dengan melakukan berbagai analisis,
sehingga diperoleh posisi keuangan perusahaan yang mewakili realitas perusahaan
dan potensi-potensi kinerja yang akan berlanjut dan berdasrkan evaluasi yang
dilakukan terhadap kinerja dimasa-masa yang lalu, dapat dilakukan prediksi
terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang, sehingga evaluasi untuk nilai
perusahaan dapat dilakukan untuk mengambil berbagai keputusan-keputusan investasi
(termasuk kredit) yang harus dilakukan pada saat ini.
2.1.6 Asuransi
2.1.6.1 Pengertian
Asuransi
Asuransi
artinya transaksi pertanggungan yang melibatkan dua pihak, tertanggung dan
penanggung. Penanggung menajmin pihak tertanggung, bahwa ia akan mendapatkan
penggantian terhadap suatu kerugian yang mungkin akan dideritanya, sebagai
akibat dari suatu peristiwa yang semula belum tentu akan terjadi atau yang
semula belum dapat ditentukan saat/kapan terjadinya. Sebagai kontra prestasinya
si tertanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada si penanggung, yang
besarnya sekian persen dari nilai pertanggungan, yang biasa disebut premi.
Perusahaan
asuransi sebagai lembaga keuangan juga berfungsi sebagai intermediare atau
perantara antara penyedia dana dengan peminta dana. Penyedia dana akan menaruh
dananya diperusahaan asuransi dalam bentuk pemberian sekuritas sekunder yang
diterbitkan oleh perusahaan asuransi tersebut, atau sebagai pemegang polis yang
membayar premi secara eriodic. Dana yang terkumpul akan dikembangkan oleh
perusahaan asuransi dengan cara menyalurkannya kepada peminta dana misalnya
dengan membeli sekuritas primer seperti obligasi atau surat-surat hutang yang
diterbitkan oleh peminta dana.
Mengenai
siapa yang berhak terhadap uang premi ada dua macam kemungkinan, yaitu:
Uang
premi tetap menjadi milik si penanggung, meskipun peril yang dipertanggungkan
tidak terjadi. Hal demikian ini terjadi pada asuransi kerugian atau asuransi
umum.
Uang
premi dikembalikan kepada si tertanggung, baik secara sekaligus maupun secara
berangsur-angsur, sesuai dengan perjanjian pada saat masa pertanggungannya
habis atau pada saat terjadi peril yang sesuai dengan isi perjanjian
pertanggungan.
2.1.6.2 Jenis-jenis Asuransi
Asuransi di bagi menjadi dua jenis
utama:
-Asuransi Tradisional
-Asuransi Non-Tradisional (modern)
Asuransi Tradisional terdiri dari:
TERM
-) Asuransi jenis ini tidak memiliki nilai tunai. Jika pada masa berakhirnya
kontrak asuransi ini tertanggung masih sehat walafiat, kontrak berakhir dan
tidak ada uang yang diberikan kepada tertanggung.
Wholelife
-) Asuransi ini mengandung nilai tabunga. Masa proteksinya pun lebih panjang,
hingga mencapai 99 tahun.
Endowment
-) Asuransi ini merupakan produk asuransi berjangka yang memiliki keuntungan ganda.
Sifatnya seperti asuransi berjangka sekaligus sebagai tabungan.
Asuransi Non-Tradisional
UNIT-LINK
merupakan asuransi nontradisional. Ini merupakan asuransi dengan dua kantong,
kantong untuk proteksi dan kantung investasi.
Macam-macam
Usaha Asuransi
Usaha asuransi dapat dibagi menjadi
beberapa macam dan berdasarkan berbagai macam segi, yaitu antara lain:
Dari segi sifatnya usaha asuransi dapat dibedakan kedalam:
Asuransi
Sosial atau Asuransi Wajib di mana untuk ikut serta dalam
asuransi tersebut terdapat unsur paksaan atau wajib bagi setiap warga Negara.
Asuransi ini biasanya diusahakan oleh Pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara.
Contoh:
ASTEK (Asuransi Tenaga Kerja), TASPEN
(Tabungan Asuransi Pegawai Negeri), ASABRI (Asuransi Angkatan Bersenjata
Republik Indonesia).
Asuransi Sukarela, dalam asuransi ini tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk
menjadi anggota/pembeli. Jenis asuransi ini biasanya diselenggarakan oleh pihak
swasta, tetapi ada juga yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
Contoh:
PT. Jiwasraya (BUMN), PT. Jasa Indonesia
(BUMN), PT. Asuransi Ramayana, PT,Asuransi Bintang, dan sebagainya.
Dari segi Jenis Objeknya, asuransi dapat
dibedakan ke dalam:
Asuransi
Orang, yang meliputi antara lain asuransi
jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan, asuransi bea siswa, asuransi
hari tua dan lain-lain, dimana objek pertanggungannya manusia.
Asuransi
Umum atau Asuransi Kerugian, yang meliputi
antara lain asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan barang, asuransi
kendaraan bermotor, dan lain-lain, dimana objek pertanggungannya adalah
Hak/harta atau milik kepentingan seseorang.
2.1.6.4 Bentuk-Bentuk Badan Usaha Asuransi
Pada pokoknya pada saat ini ada 5 (lima)
macam bentuk badan usaha di bidang bisnis asuransi, yaitu:
Badan Usaha Milik Negara
Stock Company (Perseroan Terbatas)
Mutual Company
Reciprocal
Lioyds Association
Badan
Usaha Milik Negara
Adalah perusahaan-perusahaan asuransi
yang modal dimiliki oleh pemerintah.Tujuan umumnya adalah untuk melindungi
masyarakat lemah, yang tidak mampu melindungi diri terhadap risiko yang
dihadapi melalui asuransi.
Di Indonesia dalam perkembangannya badan
usaha ini terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Perusahaan Umum (Perum): Perum Taspen,
Perum Jasa Raharja, dan sebagainya. Tujuan utamanya adalah memberikan pelayanan
kepada masyarakat, terutama yang kurang mampu di bidang pertanggungan.
Perseroan Terbatas (persero): PT. Jasa
Indonesia-Persero, PT. Asuransi Jiwasraya-Persero, PT. Asuransi Export
Indonesia-Persero, dan sebagainya.
Tujuan utamanya adalah mencari
keuntungan melalui usaha-usaha dibidang asuransi, tanpa melupakan pelayanan
kepada masyarakat umum dibidang pertanggungan.
Perseroan
Terbatas
Adalah
perusahaan yang dibentuk dengan tujuan mencari keuntungan (profit making) dalam
bidang asuransi. Peraturan yang berlaku untuk perusahaan yang demikian ini
adalah adanya penetapan berapa jumlah minimal modal dan cadangan yang harus
dimiliki perusahaan, yang akan digunakan untuk mengganti kerugian yang mungkin
terjadi atas tertanggung dan sebagai jaminan atau perlindungan atas dana dari
para pemegang polis yang telah dibayarkan kepada perusahaan asuransi (premi).
Dalam perseroan terbatas selain kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik modal
terpisah juga ada pemisahan antara pemilik perusahaan dan pengelola
perusahaan.Pengelolaan perusahaan dapat diserahkan kepada tenaga-tenaga ahli
dalam bidangnya.
Mutual
Company
Mutual Company adalah
badan usaha asuransi yang didirikan dan dimiliki oleh para pemegang polis.
Badan usaha ini sebagai lembaga sebenarnya tidak bertujuan untuk mencari
keuntungan (non-profit making organization), tetapi bertujuan menanggulangi
risiko yang sama secara bersama-sama, karena dengan demikian probabilitas
terjadinya risiko menjadi lebih kecil (berdasar teori probabilitas).
Reciprocal
Bentuk
mutual ini dikenal pula dengan istilah interinsurance
exchange yang konsep dasarnya sama dengan mutual company, yaitu membuat
kontrak asuransi dengan para pemegang polis at cost. jadi dalam premi tidak ada
unsur keuntungan.
Lioyds
Association
Lioyds
Association adalah suatu organisasi dari individu-individu penanggung yang
bersatu untuk underwrite/menanggung risiko atas dasar kerja sama. Ciri-ciri
terpenting dari Lioyds Association antara lain:
Masing-masing
individu penanggung menanggung risioko atas namanya sendiri dan tidak mengikat
organisasi atas segala kewajibannya terhadap pertanggunga tersebut
Masing-masing
underwrite bertanggung jawab atas segala kerugian yang sudah ditanggungnya
sampai dengan seluruh harta kekayaan pribadinya, kecuali bila dalam kontrak
asuransi sudah dicantumkan bahwa kerugian yang akan ditanggungnya hanya sampai
jumlah yang terbatas.
Merupakan
organisasi yang mengarah pada usaha untuk mencari keuntungan, dimana
masing-masing anggota selalu merupakan pihak penanggung yang berdiri sendiri.
2.1.7 Analisis Laporan Keuangan
2.1.7.1
Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Analisis
Laporan Keuangan terdiri dari dua kata Analisis dan Laporan Keuangan.Untuk
menjelaskan kata ini maka kita dapat menjelaskannya dari arti masing-masing
kata.Kata analisis adalah memecahkan atau menguraikan sesuatu unit menjadi
berbagai unit terkecil.Sedangkan Laporan Keuangan adalah Neraca, Laba/Rugi, dan
Arus Kas (Dana). Dua pengertian ini digabungkan maka analisis laporan keuangan
berarti menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih
kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai
makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data
nonkuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang
sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.
2.1.7.2
Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Sebelum mulai menganalisis laporan keuangan
perusahaan, perlu menjelaskan tujuan analisis. Tujuan analisis bervariasi
tergantung pada perspektif pemakai laporan keuangan dan keinginan apa yang
diharapkan oleh analisis data laporan keuangan.
Analisis Laporan
Keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha
kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan.Analisis dilakukan
dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana
perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui perkembangannya.
Seorang kreditor sangat peduli pada kemampuan peminjam
yang ada atau peminjam diajukan untuk membayar bunga dan pokok pinjaman atas
dana yang dipinjam. Pertanyaan yang timbul dalam analisi kredit meliputi:
Apa alasan meminjam? Apa yang disajikan laporan
keuangan mengenai alasan suatu perusahaan mengajukan suatu pinjaman atau
mengadakan pembelian kredit?
Bagaimana struktur permodalan perusahaan tersebut?
Berapa besar hutangnya? Bagaimana pembayaran hutang pada waktu yang lalu?
Apa yang akan menjadi sumebr pelunasan hutang?
bagaimana cara perusahaan mengelola modal kerjanya? Apakah perusahaan dapat
mengahsilkan kas dari operasi?
Analisis kredit akan menggunakan catatan historis
perusahaan, sebagaimana disajikan dalam laporan keuangan, untuk menjawab
pertanyaan semacam dan memprediksi potensi perusahaan memenuhi permintaan kas
di masa datang, termasuk membayar kembali pinjamannya.
Laporan keuangan memberikan pandangan mengenai status
perusahaan sekarang dan mengembangkan kebijakan dan strategi yang akan datang.
Bagaimanapun juga, harap diperhatikan bahwa manajemen juga bertanggung jawab
untuk menyusun laporan keuangan.
Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan.Menurut Jarwanto ada beberapa macam metode dan
teknik analisa laporan keuangan yang dapat dibuat. Metode dan teknik tersebut
antara lain :
Analisa perbandingan neraca, laporan laba-rugi, dan
laporan laba yang ditahan dengan menunjukkan:
Data Absolut (Jumlah dalam rupiah)
Kenaikan dan
penurunan dalam jumlah rupiah
Kenaikan dan penurunan dalam julah persen
Perbandingan yang dinyatakan dalam rasio
Persentase total
Analisa
perubahan modal kerja
Analisa dari trend
dari rasio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
Analisa
persentase perkomponen dari neraca dan laporan laba-rugi
Analisa ratio
yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi dan kedua
laporan keuangan tersebut.
Analisa
perbandingan dengan ratio industry.
Analisa
perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba brutto.
Analisa titik
impas atau BEP (Breek Even Point)
Salah
satu analisa yang sering digunakan adalah Analisa Horizontal adalah biasa juga disebut
analisa dinamis yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi
perusahaan dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan
yang bersangkutan.Dan analisa lainnya adalah analisa vertical adalah biasa yang
disebut analisa statis yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas pada satu
periode akuntansi saja, misalnya berupa analisa ratio.
Analisa
Titik Impas, Analisa Persentase, Analisa Laporan Keuangan, Teknik Analisa
Laporan Keuangan, Metode Analisa Laporan, Data Absolute, Analisa Trend, Analisa
Rasio dan Analisa Persentase.
Ada
beberapa jenis analisa yang dapat dilakukan, yakni: analisa internal, analisa
eksternal, analisa horizontal, dan analisa vertical.
Analisa
Internal yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang bisa mendapatkan
informasi yang lengkap dan terperinci mengenai suatu perusahaan.
Analisa
Eksternal yaitu analisa yang dilakukan oleh mereka yang tidak bisa mendaptkan
data yang terperinci mengenai suatu perusahaan.
Analisa
Horizontal yaitu analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan
dari tahun ke tahun guna mengetahui kekuatan atau kelemahan keuangan perusahaan
yang bersangkutan.
Analisa
Vertikal yaitu analisa laporan keuangan yang terbatas hanya pada satu periode
akuntansi saja.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dalam
menganalisis laporan keuangan,maka di perlukan pengukuran kinerja agar
dideteksi pada setiap tahunnya apakah menurun ataupun terjadi kenaikan di
laporan keuangan tersebut. Sehingga dapat diukur dengan menggunakan pengukuran
kinerja.
3.2 Saran
Dari
kesimpulan diatas, maka penulis ingin memberikan saran dan masukan yang mungkin
berguna bagi manajemen PT. Asuransi Jiwasraya adapun saran adalah:
Melihat
penurunan kinerja keuangan perusahaan pada laba bersih setelah pajak
penghasilan perusahaan yang menurun , maka seharusnya dengan segera manajemen
memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya agar efektif dan efisien, sehingga
hasil hasil pengembalian dari penjualan dan investasi dapat kembali meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti,
Dewi. 2004. Manajemen Keuangan Perusahaan.
Jakarta: Ghalia Indonesia
Dahlan.
2008. Forum Positif. Pengertian Laporan Keuangan, (Online), (http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/)
Djojosoedarso
Soeisno. 2003. Prinsip-Prinsip Manajemen Risiko dan Asuransi. Jakarta: Salemba
Empat
Effendy
Eka Juliana (2003). Analisis Kinerja
Keuangan PT. Bank Syariah Muamalat Indonesia, TBK. Makassar: Program Strata
Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin
Fitria
R.D. 2007.Analisis Kinerja Keuangan
Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kudus.Disertasi tidak diterbitkan.
Kudus: Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus
Harmono,
DR. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis
Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta: Bumi
Aksara
Jarwanto.
2011. Metode dan Teknik Analisa Laporan
Keuangan. (online) (http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2159912-metode-dan-teknik-analisa-laporan/)
Keown,
Arthur J. 2004. Manajemen Keuangan
Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Jilid 1. Jakarta: Indeks
Keown,
Arhur J. 2005. Manajemen Kuangan
Prinsip-Prinsip dan Aplikasi Jilid 2. Jakarta: Indeks
Lailza
dan Dyah.2012. Pengguna Laporan Keuangan, (Online), (http://lailza.blogspot.com.html, diakses 12 April 2012).
Ormiston,
Aileen dan Lyn, M. Fraser. 2008. Memahami
Laporan Keuangan. Jakarta: Indeks
Rahmat.
2005. Tujuan Laporan Keuangan, (online), (http://blog.re.or.id/tujuan-laporan-keuangan.html)
Sawir,
Agnes. 2001. Analisis Kinerja Keuangan
dan PerencanaanKeuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Wahdine,
Aditya Riezkan. 2009. Analisis Kinerja
Keuangan Pada PT. Kimia Farma (Persero) TBK. Banjarmasin: Program Strata
Satu (S1) Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat. (http://buabuazone88.blogspot.com/2009/06/contoh-proposal-skripsi-manajemen_4793.html)
Wahyudi,
Ari. 2012. Jenis Asuransi yang beredar di
Indonesia. (Online),(http://ariwahyudi.web.id/2012/07/jenis-asuransi-beredar-indonesia/)
Wibowo,
DR. 2012. Manajemen Kinerja. Jakarta:
Rajawali Pers
Zulaikha,
Siti. 2012. Pengertian Penilaian Kinerja,
(Online), (http://apasihmaumu.blogspot.com/2012/06/penilaian-kinerja-karyawan.html).
KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteNama saya Aris. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah penipuan oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 Juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.
Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman apapun, silahkan menghubungi dia melalui email: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan oleh kasih karunia Allah dia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan kehilangan Sety saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia Dia juga mendapat pinjaman baru dari Ibu Cynthia Anda juga dapat menghubungi dia melalui email-nya: arissetymin@gmail.com sekarang, semua yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran pinjaman saya yang saya kirim langsung ke rekening bulanan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete