Wednesday, 6 January 2016

DAMPAK PENGANGGURAN TERHADAP EKONOMI DAN LINGKUNGAN SOSIAL Oleh Turyansyah Cahya Wulandari (B200140334)





PENDAHULUAN
Abtrac
Penganguran bukan hal yang asing lagi untuk didengar di negara kita. Penggaguran disebabkan oleh banyak faktor, bukan hanya orang yang tidak ingin bekerja melainkan terbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia. Apabila pihak swasta dapat bekerja baik dengan pemerintah masalah ini mungkin bisa dapat teratasi. Pengangguran berdampak pada ekonomi negara dan lingkungan sosial.
Kata kunci: pengangguran, faktor, dampak, sosial, lapangan pekerjaan, ekonomi.


A.   LATAR BELAKANG
Hampir di semua negara masalah pengangguran menjadi topik permasalahan yang serius dan masih sulit diatasi ,termasuk negara maju tingkat pengangguran masih tergolong tinggi apalagi seperti di negara berkembang seperti Indonesia pengangguran merupakan permasalahan dalam pemerintahan yang sangat komplek dan tidak asing lagi untuk dibicarakan.
Jumlah pengangguran tiap tahun bertambah karena perkembangan jumlah penduduk yang sangat pesat, Sementara lapangan pekerjaan terbatas. Selain  berdampak pada ekonomi negara, Pengangguran juga berdampak pada lingkungan sosial.
Pemerintah harus mendorong masyarakat untuk berwiraswata, cara ini mungkin yang tepat untuk menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja. Sehingga usia kerja tidak hanya mengandalkan lowongan pekerjaan yang diberikan pihak pemberi kerja tetapi justru harus berfikir kreatif untuk mendirikan usaha sendiri dan menciptakan lapangan bagi orang lain.
Pemerintah mendukung program masyarakat yang mendirikan usaha sendiri dengan meminjamkan modal, dengan fasilitas perkreditan mudah. Dalam mendirikan usaha seseorang harus dapat berfikir kreatif dan berani mengambil semua resiko yang akan terjadi pada usahanya yang akan mendatang.


PEMBAHASAN
A.   PENGERTIAN PENGANGGURAN
Menurut Ida Bagoes Mantra pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang sekarang ini tidak bekerja dan sedang aktif mencari pekerjaan.
Menurut Dumairy pengangguran adalah orang yang tidak mempunyai pekerjaan lengkap. Lengkapnya orang yang tidak bekerja dan masih atau sedang mencari pekerjaan.
Menurut Menakertrans pengangguran adalah orang yang tidak bekerja, sedang mencari pekerjaan, mempersiapkan suatu usaha baru, dan tidak mencari pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat pekerjaan.
Menurut Payman J. Simanjuntak pengangguran adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh pekerjaan.
Menurut Sukirno 2002 pengangguran adalah penyediaan tenaga kerja yang tidak sesuai dengan permintaan.
Menurut Todara 2000 pengangguran adalah belum memperoleh pekerjaan, padahal ia ingin bekerja dan termasuk angkatan kerja. Dalam empat minggu terakhir mereka aktif dalam mencari pekerjaan, namaun hingga saat ini belum mendapatkan pekerjaan.
Menurut Mankiw 2003 pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja tidak memiliki pekerjaan dan dalam kategori sedang mencari pekerjaan.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengangguran merupakan seseorang yang dalam usai kerja tidak bekerja atau belum berkerja atau sedang mencari pekerjaan atau sedang merencanakan sebuah usaha.

B.   JENIS PENGANGGURAN
Menurut pendapat Mankiw (2003), Pengangguran dibedakan menjadi empat berdasarkan sebab-sebab terjadinya:
1.    Pengangguran friksional merupakan pengangguran akibat adanya perubahan syarat-syarat kerja, seiring dengan perkembangan ekonomi. Atau mungkin dapat terjadi karena perpindahan orang-orang dari daerah tertentu ke daerah lain, dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain, atau siklus kehidupan yang berubah-ubah.
2.    Pengangguran struktural terjadi karena adanya ketidak seimbangan antara perubahan permintaan kerja dan penawaran kerja.
3.    Pengangguran alamiah adalah pengangguran yang terjadi karena menginginkan kesempatan kerja penuh atau inflasi yang diinginkan sama dengan tingkat inflasi aktual.
4.    Pengangguran siklis atau konjungtral merupakan pengangguran yang terjadi karena merosotnya kegiatan ekonomi atau permintaan agregat lebih kecil dibandingkan dengan penawaran agregat.

C.   FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN
Berikut ini merupakan beberapa hal yang menyebabkan terjadinya pengangguran antara lain sebagai berikut:
1.    Penduduk yang relatif banyak sedangkan lapangan pekerjaan terbatas, hal ini berakibat permintaan tenaga kerja berkurang.
2.    Tidak mampu bersaing.
Pendidikan  dan ketrampilan yang rendah mengakibatkan seseorang tidak mampu bersaing dengan dunia yang semakin maju dan kesempatan kerja bagi mereka akan hilang.
3.    Angkatan kerja yang tidak sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.
4.    Teknologi yang semakin modern tetapi sumber daya manusia belum mampu mengimbangi untuk mengoperasikan.
5.    Tingkat EQ seseorang yang rendah.
Tingkat EQ ini terdiri dari bagaimana sesorang mengendalikan emosi yang berpengaruh pada ketrampilan seseorang berbicara/berkomunikasi, percaya diri dan sifat lain yang medukung hidup didalam masyarakat.
6.    Rasa malas dan rasa ketergantungan yang tinggi kepada orang lain.
Misalnya sarjana yang tidak ingin bekerja karena sudah merasa berkecukupan dengan yang diberikan orang tua.
7.    Tidak ada keinginan untuk berwirausaha , mereka hanya mengandalkan pekerjaan dari orang lain , tidak memiliki keinginan untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.


D.   DAMPAK PENGANGGURAN
Pengangguran memiliki dampak yang besar terhadap perekonomian suatu negara antara lain sebagai berikut:
1.    Sumbangan produktif terhadap PDB berkurang sebab tidak menghasilkan barang dan jasa
2.    Menurunkan jumlah tabungan negara
Pengangguran menigkatkan jumlah bantuan untuk masyarakat miskin, bantuan pendidikan bagi mereka yang tidak mampu, pengobatan gratis berakibat pada tabungan negara semakin menurun.
3.    Mempengaruhi jumlah berinvestasi.
4.    Daya beli masyarakat yang rendah.
Masyarakat yang tidak berpenghasilan tidak ada keinginan untuk membeli suatu barang karena tidak ada uang untuk membeli barang tersebut.
5.    Produktivitas perusahaan menurun.
Pengangguran mengakibatkan penjualan produk suatu perusahaan menurun, karena penjualan menurun perusahaaan membuat kebijakan untuk menurunkan jumlah produksi.
6.    Pendapatan pajak menurun.
Tingginya tingkat pengangguran akan berpengaruh terhadap pendapatan pajak penghasilan, semakin tinggi angka pengangguran semakin rendah pajak penghasialan yang diterima negara. Karena pajak penghasilan ditentukan berdasarkan penghasilan orang pribadi yang bekerja.
7.    Biaya sosial yang semakin meningkat.
Banyaknya masyarakat yang tidak bekerja kemungkin besar masyarakat yang depresi akibat kehilangan pekerjaan semakin bertambah , hal ini pemerintah harus meningkatkan biaya sosila untuk tahap penyebuhan masyarakat yang depresi.
8.    Pendapatan perkapita dan pendapatan nasional berkurang.
9.    Pengangguran mengakibatkan rendahnya barang dan jasa yang terserap oleh pasar sehingga berakibat pada kelesuan usaha.

Selain berakibat pada sektor perkonomian pengangguran juga berpengaruh terhadap lingkungan sosial sebagai berikut:
1.    Perasaan rendah diri.
2.    Meningkatkan tindakan kriminal.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan kesempatan untuk melakukan pencurian, perampokan semakin tinggi sehingga menimbulkan gangguan keamanan didalam lingkungan masyarakat.
3.    Presentase kemiskinan semakin meningkat
4.    Tingginya angka anak putus sekolah
Orang tua yang tidak memiliki penghasilan tidak mampu untuk membiayai sekolah anaknya, mereka terpaksa untuk menghentikan anaknya untk tidak sekolah.
5.    Kegiatan ekonomi ilegal semakin meningkat
6.    Kawasan kumuh semakin meluas.
Banyak masyarkat yang tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya karena tidak memiliki penghasilan mereka memilih untuk tinggal di bawah jembatan,pinggir.
7.    Munculnya pengamen dan anak jalanan
Tidak ada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan yang di miliki menjadi pengamen merupakan jalan bagi mereka mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Walaupun dalam undang-undang KUHP pasal 504 telah diatur bahwa “ 1. Barang siapa mengemis dimuka umum, diancam karena melakukan pengemisan dengan pidana kurungan paling lama enam minggu. 2. Pengemis yang dilakukan tiga orang atau lebih, yang berumur di ats enam belas tahun, diancam dengan pidana kurungan paling lama tiga bulan”
8.    Terjadinya kesenjangan sosial
Kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin pasti terjadi, karena si kaya merasa tidak pantas untuk bersosial dengan si miskin.
9.    Lingkungan hidup yang tidak memadai


E.    CARA MENGANTARI PENGANGGURAN
1.    Menyelenggarakan bursa pasar kerja
Bursa tenaga kerja merupakan pemberian informasi dari perusahaan-perusahaan atau pihak-pihak pemberi kerja yang membutuhkan tenaga kerja kepada masyarakat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan komunikasi antara pemberi kerja dan tenaga kerja, apabila ada lowongn kerja tidak hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan informasi ini tetapi semua masyarakat dapat menerima informasi ini.
2.    Pendidikan gratis
Pendidikan gratis ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu untuk mengurangi angka putus sekolah dan untuk mencerdaskan anak bangsa agar mampu bersaing di dunia kerja.
3.    Menyediakan lembaga kredit / modal usaha
Pemerintah harus membuat lembaga perkreditan untuk masyarakat dengan persyaratan yang tidak rumit sebagai modal masyarakat untuk memulai berwirausaha.
4.    Meningkatkan dan mendorong untuk berwiraswasta
Memberikan pelatiahan-pelatihan berwiraswata kepada masyarakat dan memberikan pinjaman modal untuk menjalankan usahanya.
5.    Program keluarga berencana
Indonesia termasuk negara yang memiliki populasi penduduk terbanyak. Banyaknya penduduk mengakibatkan kesempatan kerja dan tenaga kerja yang tidak seimbang. Program kb ini berguna untuk menimalkan pertambahan penduduk yang sangat pesat.
6.    Meminimalkan impor dan memaksimalkan ekspor
Banyaknya impor yang masuk ke Indonesia mengakibatkan wiraswata indonesia kesulitan untuk memasarkan barang-barang produksinya atau hasil panen. Pemerintah dalam hal ini harus menekan terjadinya impor yang berlebihan dan mendorong ekspor barang- barang produksi dan hasil panen indonesia ke luar negeri dan untuk meningkatkan devisa negara.
7.    Menggalakan kegiatan ekonomi informal
Kebijakan ini dilakukan dengan cara mengembangkan industri yang berada dalam rumah tangga agar dapat menyerap tenaga kerja.
8.    Meningkatkan ketrampilan tenaga kerja
Meningkatkan ketrampilan tenaga kerja dengan mengikuti pelatiahan ketrampilan bersertifikat internasional karena kualitan sumber daya manusia di indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, Jepang dll
9.    Meningkatkan mutu pendidikan
Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan yang baik akan mendorong seseorang untuk mendapatkan kesempatan kerja.
10.          Mendirikan pusat-pusat pelatihan kerja
Pemerintah harus menambah pusat pelatihan kerja  atau mengembangkan pusat pelatihan yang sudah ada menjadi yang lebih baik dan pelatihan yang diberikan sesuai dengan peluang yang ada di lingkungan tersebut.
11.          Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi harus selalu ditingkatkan sehingga memberikan peluang terciptanya lapangan pekerjaan
12.          Mendorong investasi
Untuk meningkatkan kesempatan kerja di Indonesia pemerintah harus mendorong masuknya investasi dalam negeri maupun luar negeri.
13.          Meningkatkan transmigrasi
Transmigrasi merupakan program pemerintah untuk memeratakan penduduk dari pulau yang berpenduduk pandat ke pulau-pulau yang masih kurang penduduknya dan berhak mengoptimalkan sumber daya alam yang ada guna untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
14.          Melakukan deregulasi dan debirokrasi
Deregulasi merupakan perubahan aturan main pada bidang-bidang tertentu. Debirokrasi merupakan perubahan struktur aparat pemerintah yang menangani bidang-bidang tertentu. Deregulasi perubahanya biasanya  ke arah penyederhanaan peraturan sedangkan debirokasi perubahan yang mengarah pada penyederhanaan jumlah pegawai atau lembaga pemerintahan yang menangani urusan tertentu. Tujuan dari deregulasi dan debirokrasi dalam bidang industri untuk merangsang munculnya investasi baru.
15.          Memperluas lapangan pekerjaan
Perluasan lapangan pekerjaan ini dapat dilakukan dengan cara mendirikan industri- industri yang bersifat padat karya sehingga mampu bersaing dengan pasar internasional dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja lain.
           


PENUTUP
A.   KESIMPULAN
Pengangguran adalah seseorang yang tidak bekerja atau sedang mencari kerja atau sedang merencanakan suatu usaha. Jenis-jenis pengangguran terdiri dari pengangguran strukturan, pengangguran friksional, pengangguran alamiah dan pengangguran sikli atau konjungtral.
Maraknya pengangguran diakibatkan dari beberapa faktor diantaranya karena pencari kerja lebih banyak daripada kesempatan kerja, tidak memiliki ketrampilan, pendidikan yang rendah.
Pengangguran memiliki dampak yang besar pada pertumbuhan perekonomian pemerintahan dan lingkungan sosial.
Berbagai cara yang harus dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia ini dengan mendirikan industri-industri baru yang dapat menampung banyak tenaga kerja dan mendorong masyarakat untuk berwiraswasta dengan memberikan pinjaman modal untuk memudahkan masyarakat untuk memulai usahanya.

B.   SARAN
1.    Pemerintah harus membuka lapangan kerja baru
2.    Pemerintah harus meningkatkan program pemerataan penduduk
3.    Pemerintah harus meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
4.    Pemerintah harus lebih serius untuk mengatasi masalah pengangguran


DAFTAR PUSTAKA
Imam muhajir,muhammad.2012.Strategi pendidikan kewirausahaan.STAIN Pekalongan
Putra malakaji, marlin.2013.ketenagakerjaan dan pengangguran. Blogspot.com
Sulistiyani.2010.Pengaruh pertumbuhan ekonomi sektoral terhadap kesempatan kerja tamatan SMK
Yecoub,yarlina.2012.pengaruh tingkat pengangguran terhadap tingkatan kemiskinan kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Barat.Universitas tanjungpura pontianak
Purnomo,Adi.Sukamdi.2010.Karateristik penganggur terbuka setengah pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di provinsi Jawa timur
Irianto.2015.kajian tentang pertumbuhan penduduk,angkatan kerja,kesempatan kerja dan pengangguran di provinsi Nusa Tenggara Barat.Sekolah tinggi ilmu ekonomi AMM Mataram
Karningsih.1945.Analisis penciptaan lapangan kerja di kota Semarang.UNTAG Semarang
Suhartono.struktur ekonomi,kesempatan kerja dan ketimpangan pendapatan di provinsi Jateng.Universitas terbuka
Anggrainy,Kholifah.2013.Analisis dampak kenaikan upah minimum kota (UMK) terhadap kesempatan kerja dan investasi.Universitas Brawijaya Malang
Saliman.2005.Dampak krisis terhadap ketenagakerjaan Indonesia.Universitas Negeri Yogyakarta
Sunartono.2008.Analisis peningkatan kesempatan kerja di Indonesia.Jakarta
AAIN Marhaeni,Sirait Novlin.2013.Analisis beberapa faktor yang berpengaruh terhadap jumlah pengangguran kabupaten/kota di provinsi Bali.Universitas Udayana
Ekonomika,Cita.2014.Analisis pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap pengangguran di kota Ambon.Universitas Patimura
Tri wahyuni,Endang.2008.Upaya menumbuhkembangkan kewirausahaan di kalangan mahasiswa.Universitas PGRI Yogyakarta
Ferlina.Analisis ketenagakerjaan dan strategi peningkatan kesempatan kerja di provinsi sumatera Barat.
Setiawan,Nugraha.2005.Struktur umur serta tingkat pendidikan, pengangguran baru dan tingkat pengangguran di Indonesia.Universitas Pajajaran
Kitab undang-undang hukum pidana pasal 504
Bellinger,w.k.2007.the economics analysis of public policy.Reotledge:Oxon

0 comments:

Post a Comment