ABSTRAK
Transportasi
merupakan sebuah sarana yang digunakan untuk berpindah tempat , dari satu
tempat ke tempat yang menjadi tujuan perjalanannya. Selain menjadi sarana
berpindah , transportasi juga berperan banyak bagi perkembangan suatu Negara.
Dimana kegiatan pelayanan transportasi atau yang lebih spesifiknya transportasi
umum memegang peran penting untuk kemajuan perekonomian Negara. Semakin maju
suatu Negara maka akan semakin maju pula transportasi yang digunakan. Akibat
dari kemajuan transportasi tersebut membuat kebanyakan masyarakat lebih
antusias untuk menggunakan transportasi umum dibandingkan dengan kendaraan
milik pribadi. Dengan minat masyarakat yang banyak , maka tingkat ekonomi akan
melonjak.
Peran
lain dari transportasi umum adalah mengurangi kemacetan. Kebanyakan seseorang
yang berpergian malas untuk berjalan , karenanya mereka menggunakan kendaraan
utuk berpergian. Apabila masyarakat yang menaiki transportasi umum lebih banyak
disbanding dengan yang menggunakan kendaraan pribadi akan dapat di pastikan
kemacetan tidak akan sering terjadi bahkan mungkin hampir tidak akan terjadi
kemacetan dijalan.
Dengan
menggunakan program transportasi berkelanjutan maka peran dari sebuah
transportasi akan bertambah yaitu dapat menjadi penyeimbang lingkungan. Maka
demikian?Transportasi berkelanjutan yang menggunakan bahan bakar ramah
lingkungan akan meminimalisir polusi udara yang disebabkan oleh gas pembuangan
dari suatu model transportasi. Pemakaian system transportasi berkelanjutan akan
membawa banyak manfaat dari segi efesiensi ataupun efektivitas serta kenyamanan
dalam bertransportasi.
A.
LATAR
BELAKANG
Negara Indonesia
merupakan Negara kepulauan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk yang
tinggi. Indonesia disebut Negara kepulauan karena memiliki banyak pulau- pulau
besar dan jaraknya cukup luas dari pulau satu kepulau lain. Untuk dapat
menempuh jarak tersebut di butuhkan alat transportasi baik alat transportasi
darat, laut dan udara. Walau demikian banyak kendala pada akses transportasi di
Indonesia. Salah satunya disebabkan oleh kepadatanan penduduk yang tinggi.
Kendala yang ditimbulkannya pada transportasi darat yaitu kemacetan. Selain
kemacetan transportasi di Indonesia juga menggunakan bahan bakar yang tidak
ramah lingkungan , oleh sebab itu dapat menimbulkan global warming atau
pemanasan global.
Di Negara-negara
lain alat transportasi umum yang mereka gunakan sudah maju dan ramah
lingkungan. Contohnya Jepang yang sudah sering menerapkan system sustainable transportation. Jepang
menggunakan kereta api tenaga listrik untuk menggabungkan kota-kota besar di
negaranya. Hal ini dapat mengurangi kemacetan serta mencemaran udara yang
disebabkan oleh sisa pembakaran karbondioksida (CO2).
Selain Jepang ,
ada juga Bogota merupakan kota besar di Columbia yang sukses menerapkan sustainable transportation dengan
menggunakan bus cepat untuk mengakses ke kota-kota besar lainnya. Penerapan
system transportasi berkelanjutan di setiap Negara sukses di jalankan bukan
hanya peran dari pemerintah yang mengeluarkan alat-alat transportasi yang
canggih , namun juga karena kesadaran social yang dimiliki setiap penduduknya
untuk mau membangun negaranya agar lebih maju dan sehat dari polusi udara.
Sebenarnya dari
segala masalah kompleks yang melanda kegiatan transportasi Indonesia , dibalik
itu semua ada potensi besar bagi Indonesia untuk menerapkan juga system
transportasi berkelanjutan agar lebih ramah lingkungan. Hal ini terkendala
karena kurangnya pemerataan pembangunan yang dilakukan di Negara kita.
Pembangunan hanya terpusat di ibu kota , yaitu di Jakarta saja. Karenanya
terjadi kesenjangan di daerah-daerah tertentu.
Seperti yang
diketahui bahwa jika terdapat jaringan yang memadai dan pembangunan yang merata
, maka akan perkembang pula daerah tersebut. Hal tersebut menjadi bukti bahwa
pentingnya pengaruh transportasi terhadap perkembangan suatu daerah.
B.
LANDASAN
TEORI
I.
Definisi
Transportasi
Ada
beberapa definisi transportasi dari para ahli , yaitu :
Ø Menurut
Marlok (1981) , transportasi merupakan proses memindahkan atau mengangkut
sesuatu dari tempat satu ke tempat yang lain.
Ø Menurut
Bowersox (1981) , transportasi adalah perpindahan barang ataupun penumpang dari
suatu lokasi ke lokasi lain , dengan produk yang digerakan atau dipindahkan ke
lokasi yang membutuhkan atau menginginkan.
Ø Streenbrink
mendefinisikan sebagai perpindahan orang atau barang menggunakan kendaraan atau
lainnya , diantara tempat-tempat yang dipisahkan secara geografis.
Ø Menurut
Papacostas (1987) , transportasi didefinisikan sebagai suatu system yang
terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan system control yang
memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari suatu tempat ke tempat lain
secara efisiensi dalam setiap waktu untuk mendukung aktivitas manusia.
Ø Menurut
Warpani (2002) , transportasi atau perangkutan adalah kegiatan perpindahan
orang dan barang dari satu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan
menggunakan sarana (kendaraan).
Bedasarka pendapat-pendapat para ahli-ahli
mengenai transportasi dapat disimpulkan bahwa transportasi merupakan suatu
proses atau kegiatan memindahkan , mengangkut , dan membawa manusia maupun
suatu barang menggunakan prasarana baik di darat , laut , atau udara. Dalam
suatu system transportasi harus meliputi beberapa unsur sebagai berikut :
·
Manusia yang dibutuhkan
·
Barang atau benda yang
dibutuhkan
·
Kendaraan sebagai
sarana transportasi
·
Jalan dan terminal
sebagai prasarana transportasi
·
Organisasi ( sebagai
pengelola transportasi )
Dari
beberapa unsur di atas , jalan merupakan unsur yang paling mendukung dalam
keberlangsungan sarana transportasi.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
, yang dimasud jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala
bagian jalan , termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang
diperuntukan bagi lalu lintas , yang berada pada permukaan tanah , di atas
permukaan tanah , di bawah permukaan tanah dan/atau air , serta di atas permukaan
air , kecuali jalan kereta api , jalan lori , dan jalan kabel.
Dijelaskan
pula dalam Undang-Undang No.38 Tahu 2004 pasal 5 , mengenai peran jalan
yang terbagi menjadi tiga , diantaranya
:
1. Sebagai
bagian prasarana transportasi : mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi ,
social , budaya , lingkungan hidup , politik , hankam , serta digunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
2. Sebagai
prasarana distribusi barang dan jasa : merupakan urat nadi kehidupan masyarakat
, bangsa dan Negara .
3. Merupakan
satu kesatuan system jaringan jalan : menghubungkan dan mengikat seluruh
wilayah Republik Indonesia.
II.
Terminologi
Transportasi (Perangkutan)
Untuk mendapatkan suatu system
transportasi yang baik dibutuhkan suatu rancangan system yang baik pula.
Menurut Tamin (2000) system dalam dewasa ini merupakan gabungan beberapa
komponen atau objek yang saling berkaitan. Dalam suatu perencanaan yang baik
dibutuhkan beberapa pendekatan-pendekatan system agar memperlancar suatu
perencanaan. Dalam perencanaan dibutuhkan alternative pemecahan suatu masalah
yang ada , maka dari itu terbentuklah system transportasi makro yang terdiri
dari system transportasi mikro , yaitu :
·
Sistem kegiatan
·
Sistme jaringan
prasarana transportasi
·
System pergerakan lalu
lintas
·
System Kelembagaan
Hubungan
antara system transportasi makro dengan system transportasi mikro dapat
dijelaskan melalui gambar dibawah ini :
Unsur-unsur
system transportasi diatas membentuk pola tata guna lahan yang membutuhkan
gerakan pencapaian. Pergerakan yang merupakan barang maupun manusia tersebut
membutuhkan sarana dan prasarana yang akan membentuk system jaringan yang bisa
terdiri dari jalan raya , rel kereta api , terminal dan stasiun kereta api ,
bandara serta pelabuhan laut. Interaksi yang terjadi atara system pergerakan
yang diatur oleh manajemen lalu lintas.
Ketiga system tersebut dikelola dalam suatu system kelembagaan yang
meliputi individu , kelompok , lembaga dan instasi pemerintah serta swasta yang
terlibat baik secara langsung ataupun tidak langsung. System kelembagaan
Indonesia yang mengatur ketiga system tersebut di antara lain sebagai berikut :
·
System kegiatan :
Bappenas , Bappeda Tingkat I dan II , Bangda , Pemda
·
System Jeringan :
Departemen Perhubungan (Darat , Laut , dan Udara) , Bina Marga
·
Sistem Pergerakan :
DLLAJ , Organda , Polantas , Masyrakat
Klasifikasi
transportasi berdasarkan macam-macam jenisnya yang akan di lihat dari segi
barang yang diangkut , segi geografis transportasi dan dari segi teknis serta
alat angkut yang digunakan (Menurut Kadir-2006) sebagai berikut :
a. Klasifikasi
transportasi dari segi barang yang diangkut , yaitu :
·
Angkutan umum
·
Angkutan barang
·
Angkutan pos
b. Klasifikasi
transportasi dari segi transporasi , yaitu :
·
Angkutan antar benua
·
Angkutan antar
continental
·
Angkutan antar pulau
·
Angkutan antar kota
·
Angkutan antar daerah
·
Angkutan di dalam kota
c. Klasifikasi
transportasi dari segi teknis dan alat , yaitu :
·
Angkutan jalan raya ,
seperti truk , bis , dan sedan
·
Pengangkutan rel ,
seperti kereta api , trem listrik. Pengangkutan rel dan jalan raya disebut rail
and road transportation atau land transportation.
·
Pengangkutan melalui
air di pedalaman . seperti penganglutan sungai , kanal , dan danau
·
Pengangkutan pipa ,
pengangkutan minyak , bensin dan air minum
·
Pengangkutan laut ,
seperti kapal laut
·
Pengangkutan udara ,
seperti pesawat
III.
Fungsi
dan Manfaat Transportasi
Ada empat ciri dasar transportsi , yaitu
:
1. Multimoda
:
Ø Selalu
melibatkan lebih dari satu moda transportasi
Ø Sistranas
, yaitu konsep system transportasi intregasi antarmoda
2. Multidisiplin
:
Ø Ciri
pergerakan , penggunaan jasa , system prasarana dan sarana transportasi
Ø Rekayasa
, ekonomi , geografi , penelitian operasional , social politik , matematika ,
informatika , dan psikologi.
3. Multisektoral
:
Ø Banyak
lembaga atau pihak yang terkait
Ø DLLAJ
, BPN , Dinas Tata Kota , Kepolisian , Operator Angkutan Umum , Dispenda , dll.
4. Multimasalah
:
Ø Dari
aspek penggunaan jawa , rekayasa , operasional , ekonomi , social.
Menurut Warpani (2002), fungsi dasar dari transportasi adalah
sebagai penunjang, pemacu, dan pemicu. Berfungsi sebagai penunjang dan pemicu
apabila dipandang dari sisi melayani dan meningkatkan pembangunan serta
melayani dan mendorong berbagai kebutuhan lain. Berfungsi sebagai pemicu bila
dipandang sabagai pembangkit perkembangan dan pertumbuhan suatu wilayah untuk
mendukung aktivitas manusia. Transportasi sebagai pendukung aktivitas manusia
seperti aktivitas ekonomi, sosial, pendidikan, rekreasi dan hiburan, dan
kebudayaan. Moda untuk melakukan aktivitas itu tergantung dengan kebutuhan
pengguna transportasi tersebut.
Selain itu transportasi juga memiliki manfaat , diantara yaitu
manfaat membantu proses pembangunan. Dimana apabila terdapat transportasi yang
baik maka untuk mengakses dari daerah satu kedaerah lainnya akan mudah dan efisien. Namun jika kuantitas
dan kualitas transportasi rendah maka proses pembangunan disuatu daerah akan
terhambat , karena aksesbilitasnya sulit untuk dijangkau.
Transportasi juga bermanfaat dalam proses produksi barang dan jasa.
Dalam proses tersebut transportasi berguna untuk mengangkut bahan- bahan atau
barang yang dibutuhkan untuk proses pengolahan suatu produk.
Manfaat lainnya yaitu dalam bidang politik. Dimana alat
transportasi dapat menjadi alat penghubung antar Negara. Sehingga kemudahan
untuk pengaksesan jalan tersebut membuat komunikasiantar Negara menjadi lancer
dan tidak terkendala.
IV.
Permasalahan
Transportasi Di Indonesia
Pemasalahan transportasi yang sangat pelik di Negara perkembang seperti
Indonesia adalah kemacetan. Hal ini justru sering terjadi di kota-kota besar
dimana akses pembangunannya justru lebih maju di bandingkan dengan
daerah-daerah terpencil lainnya. Namun mengapa demikian? Kemacetan yang sering
terjadi di kota besar diakibatkan ketidak seimbangan antara transportasi yang
beredar di jalan dengan prasarana yang ada. Selain itu, dapat juga disebabkan
karena buruknya sistem pengelolaan guna lahan yang akhirnya meningkatkan
ketergantungan manusia untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam
jarak yang relatif jauh dan menggunakan berbagai macam moda transportasi.
Kurangnya kontrol dari pemerintah
juga menyebabkan lemahnya hukum yang berlaku di Indonesia sehingga menyebabkan
kesemrawutan dalam hal transportasi. Segala bentuk pelanggaran dapat
diselesaikan secara ‘damai’ yang akhirnya mengurangi kesadaran masyarakat dalam
hal disiplin berkendara. Padahal apabila peraturan tersebut dijalankan
sebagaimana mestinya dan pengendara yang melakukan kesalahan dihukum berdasarkan
ketentuan yang berlaku, maka hal tersebut akan menumbuhkan rasa jera di diri
masyarakat yang akan berdampak pada peningkatan kualitas dan kesadaran
masyarakat itu sendiri.
Selain berjalan kaki, ada juga
pilihan bagi manusia untuk melakukan perpindahan antara lain dengan menggunakan
sarana transportasi umum. Adanya busway di Jakarta, agaknya menurunkan
intensitas kemacetan walaupun tidak signifikan. Hal ini dikarenakan busway
membutuhkan jalur tersendiri untuk bergerak, yang akhirnya memakan badan jalan
dan mengurangi efektivitas jalan semula. Selain busway, angkutan umum
merupakan sarana transportasi yang terdapat hampir di seluruh wilayah di
Indonesia. Namun karena kurangnya perhatian pemerintah terhadap pengelolaan
angkutan umum ini, maka dalam realisasinya tidak dapat berjalan dengan optimal.
Kenyamanan dan keamanan dalam angkutan umum masih dinilai kurang sehingga
masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi.
Ada delapan langkah yang bisa
dilakukan dalam menangani permasalahan-permasalahan transportasi yang ada di
perkotaan, antara lain :
a. Mengubah teknologi transportasi
b. Mengubah teknologi informasi
c. Mengubah ciri kendaraan
d. Mengubah ciri ruas jalan
e. Mengubah konfigurasi jaringan
transportasi
f. Mengubah kebijakan kelembagaan
g. Mengubah perilaku perjalanan
h. Mengubah pilihan kegiatan.
Sedangkan
menurut Direktorat Transportasi – Bappenas, kebijakan yang dapat diambil untuk
mengatasi permasalahan di atas terkait dengan standar pelayanan minimal, antara
lain :
§ Mengurangi backlog
pemeliharaan prasarana dan sarana transportasi.
§ Meningkatkan kondisi pelayanan
prasarana jalan sesuai dengan standar pelayanan minimal.
§ Meningkatkan profesionalisme SDM
transportasi (petugas, disiplin operator dan pengguna jalan), melalui
pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, serta pembinaan teknis
tentang pelayanan operasional transportasi.
§ Mendukung pengembangan transportasi
yang berkelanjutan dalam rangka mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
§ Pembenahan manajemen transportasi
umum perkotaan.
§ Meningkatkan kemampuan dan kecepatan
tindak awal pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap orang dan material yang
hilang atau dikhawatirkan hilang, atau menghadapi bahaya dalam pelayaran dan
atau penerbangan, serta memberikan bantuan SAR dalam penanggulangan bencana dan
musibah lainnya.
C.
SOLUSI
PERMASALAHAN
Banyak sekali penyebab mengapa suatu
transportasi dapat dilaksanakan di negara lain, namun di Indonesia tidak bisa,
salah satunya adalah karena kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk memasuki
persaingan global dan menghadapi suatu perencanaan radikal yang entah kapan,
namun pasti akan terjadi. Perencanaan radikal ini ditempuh sebagai upaya akhir
dari pemerintah untuk menyamakan kedudukan dengan perkembangan transportasi di
negara-negara lain.
Masyarakat sebagai subjek
pembangunan haruslah memanfaatkan peran tersebut dengan sebaik-baiknya. Pada
tahapan konstruksi sebuah perencanaan sistem transportasi, hendaknya masyarakat
mengemukakan pendapatnya dengan sebaik mungkin sehingga nantinya pendapatnya
tersebut dapat dijadikan pertimbangan bagi pemerintah untuk menentukan
kebijakan yang akan diambil berikutnya. Namun belajar dari
pengalaman-pengalaman sebelumnya, masyarakat cenderung berdemo anarki dalan
mengemukakan pendapatnya, yang biasanya berujung pada perusakan objek
pembangunan, misalnya saja busway TransJakarta. Dulu pada saat awal-awal
bus ini muncul, sempat terdapat polemik mengenai pro don kontra moda
transportasi ini. Mereka yang tidak setuju karena menganggap busway
hanya akan menambah kemacetan yang ada di Jakarta kemudian melakukan
tindakan-tindakan yang merusak fasilitas sarana dan prasarana transportasi umum
tersebut.
Sama halnya dengan orang-orang yang
tidak menjaga kebersihan dari busway tersebut, dapat dengan membuang
sampah sembarangan di dalamnya, melakukan aksi corat-coret di dinding haltes busway,
yang secara tidak langsung akan mengurangi nilai estetika kota. Dari hal-hal
kecil tersebut yang membuat transportasi umum di Indonesia terlihat kumuh
seperti angkotan umum. Mungkin dulunya, angkutan umum tersebut dibuat bersih
dan senyaman mungkin dengan kebutuhan masyarakat. Namun seiring dengan
perkembangan dan minimnya ‘sense of belonging’ dari masyarakat itu
sendiri kepada moda tersebut, jadilah angkutan umum menjadi seperti sekarang
keadaannya. Kumuh dan tidak terawat.
Pemerintah sebagai penentu kebijakan
juga harus memahami apa yang sebenarnya benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat.
Tidak saja mengedepankan visi untuk membangun sebuah moda transportasi yang
super canggih dan belum terdapat dimanapun, tapi lebih kepada pertanyaan dasar,
‘apakah itu diperlukan?’. Apabila hal tersebut tidak begitu diperlukan, maka
sebaiknya pemerintah terfokus pada hal-hal yang memang benar-benar sedang
dibutuhkan masyarakat supaya nanti hasil dari pembangunan tersebut tidaklah
salah sasaran. Hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh tidak hanya satu
atau beberapa kalangan saja namun semua kalangan dan elemen masyarakat.
Sistem transportasi berkelanjutan
merupakan sebuah gabungan dari sistem-sistem lain yang mendukung suatu keadaan
transportasi yang tidak hanya dapat dinikmati oleh masyarakat sekarang tetapi
juga generasi yang akan datang. Salah satu langkah yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan adalah dengan
mengalihkan konsumsi BBM bersubsidi ke pertamax. Beragam reaksi muncul dari
masyarakat akibat fenomena ini. Namun pada akhirnya, masyarakat merasa mau
tidak mau menerima kebijakan dari pemerintah demi kelancaran aktivitas
pergerakan mereka.
Perlu adanya kajian yang mendalam
tentang maksud pemerintah mengalihkan premium sebagai BBM bersubsidi ini menuju
pertamax. Keterbatasan sumber daya untuk BBM menjadi alasan utama pemerintah
karena stoknya yang kian lama kian menipis, namun sebenarnya apa yang hendak
dicapai pemerintah akan dampak yang diakibatkan oleh kebijakan ini? Apakah
pemerintah berharap untuk menyadarkan manusia akan pentingnya hidup lebih
bersahabat dengan alam yang salah satunya dapat dilakukan dengan menggunakan
moda transportasi berupa sepeda dalam proses pergerakannya? Atau membangkitkan
minat masyarakat untuk beralih ke transportasi publik yang diharapkan dapat
menghemat pengeluaran dan konsumsi BBM?
Kalaupun pemerintah memang bermaksud
untuk menyadarkan masyarakat untuk hidup secara lebih green, yakni
dengan penggunaan sepeda sebagai moda transortasinya, seharusnya pemerintah
juga berusaha memenuhi kebutuhan masyarakat akan jalur khusus bagi pengguna
sepeda. Merupakan hal yang tidak mungkin apabila pengguna sepeda dan mobil dijadikan
satu dalam satu ruas jalan, karena seringkali pengguna sepeda terampas haknya
untuk berkendara secara aman dan nyaman.
Apabila maksud pemerintah adalah
membangkitkan minat masyarakat untuk beralih ke transportasi publik, maka
seharusnya pemerintah juga melakukan peremajaan secara serius dan besar-besaran
sehingga masyarakat juga merasa bahwa pemerintah memang benar-benar serius
dalam menjalankan programnya. Seperti dengan peremajaan moda transportasi
angkutan umum, dapat dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada para supir
mengenai tata cara berlalu lintas yang baik dan benar, peremajaan fisik kepada
moda transportasi angkutan umum sekreatif dan senyaman mungkin sehingga membuat
masyarakat yang memanfaatkan kendaraan tersebut merasa betah.
Yang terpenting dari keseluruhannya
sebenarnya adalah mengintegrasikan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan
masyarakat. Titik tengah yang disepakati bersama ini kemudian disesuaikan
dengan peraturan dan dana yang tersedia. Apabila semua telah dilakukan maka langkah
terakhir adalah mencoba untuk merealisasikannya dalam suatu produk perencanaan
yang tidak hanya berwawasan lingkungan tetapi juga bersifat memanusiakan
manusia.
Pada intinya, apakah nantinya
Indonesia akan berkiblat pada sistem transportasi yang ada di Bogota atau
Jepang, sebenarnya sama saja. Yang terpenting adalah bukan membangun
transportasi tersebut tetapi bagaimana mengelola transportasi umum yang ada
sehingga masyarakat merasakan perubahan berupa kemudahan dalam mengakses
berbagai tempat tanpa perlu menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga hasil dari pembangunan perencanaan
transportasi berkelanjutan tersebut tidak hanya dapat dinikmati oleh kalangan
tertentu saja namun semua pihak yang berada pada lingkup wilayahnya dan juga
dapat dirasakan oleh generasi yang akan datang, sebagaimana konsep dan
pengertian dari perencanaan sistem transportasi berkelanjutan sendiri.
DAFTAR
PUSTAKA
Salim,
Abbas. 1993. Manajenen Transportasi, Jakarta;
PT. Raja Grafindo Persada.
Kamaludin,
Rustian. 1986. Ekonomi Transportasi, Jakarta;
Ghalia Indonesia.
Mardiasmo (2005).
Akuntansi Sektor Publik. Jogjakarta: Penerbit Andi
Kadir, Abdul.
2006. Transportasi: Peran dan Dampaknya Dalam Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Jurnal Perencanaan & Pengembangan Wilayah WAHANA HIJAU
Tamin, Ofyar Z.
2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung : ITB
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
Undang-Undang
no. 38 tahun 2004 pasal 5
http://www.google.com
Direktorat
Transportasi – Bappenas
Dzikr, Sai Adz.
2009. Kemajuan Jepang dalam Transportasi. http://saiadz.blogspot.com/2010/02/kemajuan-jepang-dalam-transportasi.html (diakses
tanggal 18 November 2010)
NN. 2010.
Transportasi di Jakarta Mirip Penyakit Kanker. http://dunia.vivanews.com/news/read/104875-transportasi_di_jakarta_mirip_penyakit_kanker (diakses tanggal
21 November 2010)
NN. 2010.
Shinkansen dan Perjalanan yang Mengesankan. http://cerahhati.blog.uns.ac.id/2010/01/10/shinkansen/ (diakses
tanggal 17 November 2010)
Zaen. 2007.
Shinkansen ‘Transportasi Darat Tercepat. http://usooki.multiply.com/photos/album/2/Shinkansen_Transportasi_Darat_Tercepat?&show_interstitial=1&u=%2Fphotos%2Falbum (diakses
tanggal 16 November 2010)
NN. Busway di
Curitiba. http://bataviabusway.blogspot.com/2007/07/brt-di-curitiba.html (diakses
tanggal 20 November 2010)
Navastara, Ardy
Maulidy. 2007. Belajar dari Kota Curitiba : Penerapan Kota Ekologis. http://jepits.wordpress.com/2007/12/19/belajar-dari-kota-curitiba-penerapan-kota-ekologis/ (diakses
tanggal 17 November 2010)
NN. 2010.
Transportasi di Jakarta Mirip Penyakit Kanker. http://dunia.vivanews.com/news/read/104875-transportasi_di_jakarta_mirip_penyakit_kanker (diakses
tanggal 21 November 2010)
NN. Kereta Api
Tercepat di Dunia Akan Hadir di Indonesia. http://teleinformasi.com/index.php/2010/03/kereta-api-tercepat-di-dunia-akan-hadir-di-indonesia-2/ (diakses
tanggal 18 November 2010)
0 comments:
Post a Comment