INEFISIENSI
ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji syukur saya ucapkan kepada
Allah SWT, berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Inefisiensi Organisasi
Sektor Publik” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.
Dalam proses pembuatan makalah ini,
penulis mendapat bimbingan dari beberapa pihak, oleh sebab itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Allah SWT yang memberikan kesehatan kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
2.
Bapak Mahameru
Rosy Rochmatullah, selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis.
3.
Serta semua pihak
yang tidak dapat penulis sebutkan dalam makalah ini.
Untuk memenuhi
tugas mata kuliah akuntansi sektor publik. Penulis akan membahas tentang inefisiensi
organisasi sektor publik. Kemudian memberikan solusi atas masalah tersebut
berdasarkan teori-teori yang sudah ada.
Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam
menyelesaikan makalah ini, kritik dan saran yang baik dari semua pihak akan
membantu dalam memperbaiki kekurangan tersebut. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb.
Surakarta, 05 Desember
2015
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C.
Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik............................. 3
B.
Permasalahan
Inefisiensi Organisasi Sektor Publik........................................ 4
C.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Organisasi Sektor Publik ....................... 5
D.
Value for Money............................................................................................. 7
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.................................................................................................... 9
Daftar Pustaka.................................................................................................. 10
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Organisasi sektor publik di Indonesia memang
akhir-akhir ini sedang mengalami perkembangan yang baik, perkembangan tersebut
tergolong pesat dari periode sebelumnya, karena organisasi sektor publik saat
ini mampu bersaing dengan organisasi sektor lainnya seperti sektor swasta serta
sektor privat.
Perkembangan ini menjadikan
organsasi sektor publik sebagai organisasi yang mendapat perhatian lebih dari
berbagai kalangan terutama masyarakat. Sehingga terdapat tuntutan dari
masyarakat untuk meningkatkan pelayanan.
Namun dalam kenyataannya,
banyak organisasi sektor publik yang dinilai belum layak dari segi pelayanan
maupun kinerja. Hal ini dapat dilihat dari pemborosan biaya yang tidak
sebanding dengan pelayanan yang kurang baik.
Tuntutan baru muncul agar
organisasi sektor publik untuk lebih efisien dalam memperhitungkan biaya
ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas aktivitas yang dilakukan,
agar kinerja dan pelayanan lebih baik dan efisien.
B.
Rumusan Masalah
1. Fakor apa saja yang memengaruhi organisasi
sektor publik?
2. Bagaimana cara mengatasi inefisiensi
organisasi sektor publik?
3. Mengapa efisiensi organisasi sektor publik itu
penting?
C.
Tujuan
1. Mengetahui faktor-fktor yang mempengaruhi
organisasi sektor publik.
2. Mengatasi inefisiensi organisasi sektor
publik.
3. Mengetahui penting-Nya efisiensi organisasi
sektor publik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik
Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi
sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat
perhatian yang lebih besar terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh
lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik negara/daerah, dan berbagai
organisasi sektor publik lainnya dibandingkam dengan pada masa-masa sebelimnya.
Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih
efisien, memperhitungkan biaya ekomoni dan biaya sosial.
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan erat
dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik, domain publik
sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan sektor
swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk
organisasi yang berada di dalam-Nya, akan tetapi juga karena kompleks-Nya
lingkungann yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut.
Istilah “sektor publik” sendiri memiliki
pengertian yang bermacam-macam. Hal ini merupakan konsekuensi dari luas-Nya
wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum, dan
sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda.
B.
Permasalahan Inefisien Organisasi Sektor
Publik
Berbagai masalah banyak terjadi dalam
organisasi sektor publik, salah satu-Nya adalah inefisiensi organisasi sektor
publik. Hal ini merupakan indikasi bahwa terdapat penyimpangan, tidak
akurat-Nya perhitungan biaya ekonomi serta biaya sosial. Ketidakefisiensian
berorientasi pada pencapaian hasil yang (outcome),
yaitu ada-Nya kegiatan yang tidak memberikan manfaat seperti yang direncanakan.
Selain itu, penggunaan input yang dengan
harga atau kuantitas/kualitas yang lebih tinggi dari standar,
kuantitas/kualitas yang melebihi kebutuhan, dan harga yang lebih mahal
dibandingkan dengan pengadaan barang dan jasa serupa pada waktu yang sama.
Sementara itu, kasus – kasus
ketidakefisiensian ini selain berdampak pada tidak dapat terserap-Nya uang
rakyat secara optimal, juga berdampak terhadap pelayanan organisasi sektor
publik yang buruk. Uang rakyat menjadi tidak terealisasikan secara baik, dimana
rakyat membayar pajak, salah satu-Nya agar mendaptkan pelayanan publik yang
baik. Namun justru rakyat harus ditelantarkan dalam hal pelayanan sektor publik
yang pada akhir-Nya kesejahteraan masyarakat belum terjamin.
Contoh konkrit dapat dilihat dalam pelayanan
organisasi sektor publik di sekitar kita, mulai dari pelayanan rumah sakit (di
bawah otoritas pemerintahan) yang buruk, pendidikan yang belum optimal, dan
fasilitas-fasilitas umum yang kurang memadai. Hal ini merupakan dampak dari
ketidakefisiensi-Nya organisasi sektor publik.
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Organisasi
Sektor Publik
Organisasi sektor publik bergerak dalam
lingkungan yang kompleks, hal ini berpangaruh pada efisiensi sektor publik.
Faktor tersebut meliputi faktor ekonomi, poltik, kultur, dan demografi.
a. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain
:
·
Pertumbuhuan
Ekonomi
·
Tingkat
Inflasi
·
GNP/GDP
·
Struktur
Produksi
·
Tenaga
Kerja
·
Arus
Modal dalam Negri
·
Cadangan
Devisa
·
Nilai
Tukar Mata Uang
·
Infrastruktur
·
Kemiskinan
dan Kesenjangan Sosial
·
Sektor
Informal
b. Faktor Politik
Faktor politik yang mempengaruhi organisasi
sektor publik antara lain :
·
Hubungan
Negara dan Masyarakat
·
Legitimasi
Pemerintah
·
Tipe
Rezim yang Berkuasa
·
Ideologi
Negara
·
Elit Politik
dan Massa
·
Jaringan
Internasional
·
Kelembagaan
c. Faktor Kultural
Faktor kultural yang mempengaruhi organisasi
sektor publik antara lain :
·
Keragaman
Suku, Ras, Agama, Bahasa, dan Budaya.
·
Sistem
Nilai di Masyarakat
·
Historis
·
Sosiologi
Masyarakat
·
Karakteristik
Masyarakat
·
Tingkat
Pendidikan
d. Faktor Demografi
Faktor demografi yang mempengaruhi organisasi
sektor publik antara lain:
·
Perumbuhan
Penduduk.
·
Struktur
Usia Penduduk
·
Migrasi
·
Tingkat
Kesehatan
D.
Value
for Money ( Solusi untuk Mengatasi Inefisiensi Organisasi
Sektor Publik )
Sektor publik sering dinilai sebagai sarang
inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu
merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitas-Nya.
Value for money merupakan konsep pengeolaan
organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu :
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Elemen yang akan dibahas untuk pengelolaan
organisasi sektor publik adalah efisiensi. Umtuk menangani masalah tersebut,
organisasi sektor publik perlu menerapkan value
for money, dengan menggunakan biaya input
paling kecil untuk mencapa output yang
optimum dalam rangka mencapai efisien.
Manfaat implementasi konsep value
for money pada organisasi sektor publik antara lain :
1. Meningkatkan efektivitas pelayanan, dalam arti
pelayanan yang diberikan tepat sasaran;
2. Meningkatkan mutu pelayanan publik;
3. Menurunkan biaya pelayanan publik karena
hilang-Nya inefisiensi dan terjadi-Nya penghematan dalam penggunaan input;
4. Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada
kepentingan publik; dan
5. Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar
sarana akuntabilitas publik.
Indikator bahwa organisasi
sektor publik dikatakan efisien bila, pencapaian output yang maksium dengan input
tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan
perbandingan output/input yang
dikaitakan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.
BAB III
PENUTUPAN
A.
Kesimpualan
Organisasi sektor publik di Indonesia memang mengalami perkembangan
yang pesat. Namun perkembangan itu diikuti juga dengan tuntutan yang lebih besar dari masyarakat,
dimana organisasi ini menghadapi masalah dalam hal efisiensi yang tidak
terlaksana dengan baik. Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut
ialah dengan teori value for money,
yaitu menggunakan biaya input paling
kecil untuk mencapai output yang optimum.
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi
Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga.
Dragan Gamberger and Tomislav Smuc (2013). Good
Governance Problems and Recent Financial Crises in Some EU Countries.
Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 7 (2013-41): 1—20.
http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2013-41
Fabio Caccioli and Matteo Marsili (2010).
Information Efficiency and Financial Stability. Economics: The Open-Access,
Open-Assessment E-Journal, 4 (2010-20): 1—20.
http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2010-20
Guillermo J. Escudé (2014). The Possible Trinity:
Optimal Interest Rate, Exchange Rate, and Taxes on Capital Flows in a DSGE
Model for a Small Open Economy. Economics: The Open-Access, Open-Assessment
E-Journal, 8 (2014-25): 1—58. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2014-25
Jones, R. &
Pendlebury, M. 2010. Public
Sector Accounting. Harlow: Pearson Education Limited.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi
Sektor Publik. Jogjakarta : ANDI.
Matthias Lengnick, Sebastian Krug, and Hans-Werner
Wohltmann (2013). Money Creation and Financial Instability: An Agent-Based
Credit Network Approach. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal,
7 (2013-32): 1—44. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2013-32
Michael D Bordo (2008). Growing up to Financial
Stability. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 2 (2008-12):
1—17. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2008-12
Nordiawan, Deddy. 2009. Akuntansi
Sektor Publik. Jakarta:
Salemba Empat.
Osborne, S. 2010. The New Public
Governance? Emerging Perspective on the Theory and Practice of Public
Governance. Routledge: New York.
Paul Ormerod (2015). The Economics of Radical
Uncertainty. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 9
(2015-41): 1—20. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2015-41
Tobias Hagen (2013). The Impact of National
Financial Regulation on Macroeconomic and Fiscal Performance after the 2007
Financial Shock – Econometric Analyses Based on Cross-Country Data. Economics:
The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 7 (2013-33): 1—44.
http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2013-33
Willi Semmler and Pu Chen (2014). Financial Stress,
Regime Switching and Macrodynamics: Theory and Empirics for the US, the EU and
Non-EU Countries. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 8
(2014-20): 1—42. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2014-20
0 comments:
Post a Comment