Wednesday 6 January 2016

INEFISIENSI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK Oleh FEBRIAN RIZKI TRIATMAJA (B200140039)



INEFISIENSI ORGANISASI SEKTOR PUBLIK
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
            Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah  ini dengan judul “Inefisiensi Organisasi Sektor Publik” dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Sektor Publik.
            Dalam proses pembuatan makalah ini, penulis mendapat bimbingan dari beberapa pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Allah SWT  yang memberikan kesehatan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.
2.      Bapak Mahameru Rosy Rochmatullah, selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik, yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
3.      Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan dalam makalah ini.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah akuntansi sektor publik. Penulis akan membahas tentang inefisiensi organisasi sektor publik. Kemudian memberikan solusi atas masalah tersebut berdasarkan teori-teori yang sudah ada.
Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam menyelesaikan makalah ini, kritik dan saran yang baik dari semua pihak akan membantu dalam memperbaiki kekurangan tersebut. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, 05 Desember 2015

                                                                  Penulis        
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................................... 1
B.     Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
C.     Tujuan............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik............................. 3
B.     Permasalahan Inefisiensi Organisasi Sektor Publik........................................ 4
C.     Faktor-faktor yang Mempengaruhi Organisasi Sektor Publik ....................... 5
D.    Value for Money............................................................................................. 7

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................... 9
Daftar Pustaka.................................................................................................. 10

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
      Organisasi sektor publik di Indonesia memang akhir-akhir ini sedang mengalami perkembangan yang baik, perkembangan tersebut tergolong pesat dari periode sebelumnya, karena organisasi sektor publik saat ini mampu bersaing dengan organisasi sektor lainnya seperti sektor swasta serta sektor privat.
      Perkembangan ini menjadikan organsasi sektor publik sebagai organisasi yang mendapat perhatian lebih dari berbagai kalangan terutama masyarakat. Sehingga terdapat tuntutan dari masyarakat untuk meningkatkan pelayanan.
      Namun dalam kenyataannya, banyak organisasi sektor publik yang dinilai belum layak dari segi pelayanan maupun kinerja. Hal ini dapat dilihat dari pemborosan biaya yang tidak sebanding dengan pelayanan yang kurang baik.
      Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik untuk lebih efisien dalam memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif atas aktivitas yang dilakukan, agar kinerja dan pelayanan lebih baik dan efisien.




B.     Rumusan Masalah
1.      Fakor apa saja yang memengaruhi organisasi sektor publik?
2.      Bagaimana cara mengatasi inefisiensi organisasi sektor publik?
3.      Mengapa efisiensi organisasi sektor publik itu penting?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui faktor-fktor yang mempengaruhi organisasi sektor publik.
2.      Mengatasi inefisiensi organisasi sektor publik.
3.      Mengetahui penting-Nya efisiensi organisasi sektor publik.
   

                                                        
                                    








BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian dan Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik
Dalam waktu yang relatif singkat akuntansi sektor publik telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. Saat ini terdapat perhatian yang lebih besar terhadap praktik akuntansi yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemerintah, perusahaan milik negara/daerah, dan berbagai organisasi sektor publik lainnya dibandingkam dengan pada masa-masa sebelimnya. Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih efisien, memperhitungkan biaya ekomoni dan biaya sosial. 
Akuntansi sektor publik memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik, domain publik sendiri memiliki wilayah yang lebih luas dan kompleks dibandingkan sektor swasta. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan luasnya jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalam-Nya, akan tetapi juga karena kompleks-Nya lingkungann yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut.
Istilah “sektor publik” sendiri memiliki pengertian yang bermacam-macam. Hal ini merupakan konsekuensi dari luas-Nya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hukum, dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda.


B.     Permasalahan Inefisien Organisasi Sektor Publik
Berbagai masalah banyak terjadi dalam organisasi sektor publik, salah satu-Nya adalah inefisiensi organisasi sektor publik. Hal ini merupakan indikasi bahwa terdapat penyimpangan, tidak akurat-Nya perhitungan biaya ekonomi serta biaya sosial. Ketidakefisiensian berorientasi pada pencapaian hasil yang (outcome), yaitu ada-Nya kegiatan yang tidak memberikan manfaat seperti yang direncanakan. Selain itu, penggunaan input  yang dengan harga atau kuantitas/kualitas yang lebih tinggi dari standar, kuantitas/kualitas yang melebihi kebutuhan, dan harga yang lebih mahal dibandingkan dengan pengadaan barang dan jasa serupa pada waktu yang sama.
Sementara itu, kasus – kasus ketidakefisiensian ini selain berdampak pada tidak dapat terserap-Nya uang rakyat secara optimal, juga berdampak terhadap pelayanan organisasi sektor publik yang buruk. Uang rakyat menjadi tidak terealisasikan secara baik, dimana rakyat membayar pajak, salah satu-Nya agar mendaptkan pelayanan publik yang baik. Namun justru rakyat harus ditelantarkan dalam hal pelayanan sektor publik yang pada akhir-Nya kesejahteraan masyarakat belum terjamin.
Contoh konkrit dapat dilihat dalam pelayanan organisasi sektor publik di sekitar kita, mulai dari pelayanan rumah sakit (di bawah otoritas pemerintahan) yang buruk, pendidikan yang belum optimal, dan fasilitas-fasilitas umum yang kurang memadai. Hal ini merupakan dampak dari ketidakefisiensi-Nya organisasi sektor publik.

C.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Organisasi Sektor Publik
Organisasi sektor publik bergerak dalam lingkungan yang kompleks, hal ini berpangaruh pada efisiensi sektor publik. Faktor tersebut meliputi faktor ekonomi, poltik, kultur, dan demografi.
a.       Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :
·         Pertumbuhuan Ekonomi
·         Tingkat Inflasi
·         GNP/GDP
·         Struktur Produksi
·         Tenaga Kerja
·         Arus Modal dalam Negri
·         Cadangan Devisa
·         Nilai Tukar Mata Uang
·         Infrastruktur
·         Kemiskinan dan Kesenjangan Sosial
·         Sektor Informal
b.      Faktor Politik
Faktor politik yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :
·         Hubungan Negara dan Masyarakat
·         Legitimasi Pemerintah
·         Tipe Rezim yang Berkuasa
·         Ideologi Negara
·         Elit Politik dan Massa
·         Jaringan Internasional
·         Kelembagaan
c.       Faktor Kultural
Faktor kultural yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain :
·         Keragaman Suku, Ras, Agama, Bahasa, dan Budaya.
·         Sistem Nilai di Masyarakat
·         Historis
·         Sosiologi Masyarakat
·         Karakteristik Masyarakat
·         Tingkat Pendidikan
d.      Faktor Demografi
Faktor demografi yang mempengaruhi organisasi sektor publik antara lain:
·         Perumbuhan Penduduk.
·         Struktur Usia Penduduk
·         Migrasi
·         Tingkat Kesehatan





D.    Value for Money ( Solusi untuk Mengatasi Inefisiensi Organisasi Sektor Publik )
Sektor publik sering dinilai sebagai sarang inefisiensi, pemborosan, sumber kebocoran dana, dan institusi yang selalu merugi. Tuntutan baru muncul agar organisasi sektor publik memperhatikan value for money dalam menjalankan aktivitas-Nya. Value for money merupakan konsep pengeolaan organisasi sektor publik yang mendasarkan pada tiga elemen utama, yaitu : ekonomi, efisiensi, dan efektivitas.
Elemen yang akan dibahas untuk pengelolaan organisasi sektor publik adalah efisiensi. Umtuk menangani masalah tersebut, organisasi sektor publik perlu menerapkan value for money, dengan menggunakan biaya input paling kecil untuk mencapa output yang optimum dalam rangka mencapai efisien.
Manfaat implementasi konsep  value for money pada organisasi sektor publik antara lain :
1.      Meningkatkan efektivitas pelayanan, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran;
2.      Meningkatkan mutu pelayanan publik;
3.      Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilang-Nya inefisiensi dan terjadi-Nya penghematan dalam penggunaan input;
4.      Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik; dan
5.      Meningkatkan kesadaran akan uang publik (public costs awareness) sebagai akar sarana akuntabilitas publik.
 Indikator bahwa organisasi sektor publik dikatakan efisien bila, pencapaian output yang maksium dengan input  tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai output tertentu. Efisiensi merupakan perbandingan output/input yang dikaitakan dengan standar kinerja atau target yang telah ditetapkan.   


















BAB III
PENUTUPAN
A.    Kesimpualan
Organisasi sektor publik di Indonesia memang mengalami perkembangan yang  pesat. Namun  perkembangan itu diikuti juga dengan  tuntutan yang lebih besar dari masyarakat, dimana organisasi ini menghadapi masalah dalam hal efisiensi yang tidak terlaksana dengan baik. Solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut ialah dengan teori value for money, yaitu menggunakan biaya input paling kecil untuk mencapai output  yang optimum.    










DAFTAR PUSTAKA
2013. Journal of Accounting and Economics. Elsevier. http://scimagojr.com. 01 Januari 2016. 
2013. Journal of Accounting Research. Blackwell, Wiley.. http://scimagojr.com. 01 Januari 2016. 
2013. Journal of Finance Economics. Elsevier. http://scimagojr.com. 01 Januari 2016. 
2013. Journal of Finance. Blackwell, Wiley. http://scimagojr.com. 01 Januari 2016. 
2013. Journal of International Business Studies  Macmillan. http://scimagojr.com. 01 Januari 2016. 
2013. Research Policy. Elsevier. http://scimagojr.com. 01 Januari 2016. 
2013. Review of Financial Studies. Oxford University Press. http://scimagojr.com. 01 Januari 2016. 
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Erlangga.
Dragan Gamberger and Tomislav Smuc (2013). Good Governance Problems and Recent Financial Crises in Some EU Countries. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 7 (2013-41): 1—20. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2013-41
Fabio Caccioli and Matteo Marsili (2010). Information Efficiency and Financial Stability. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 4 (2010-20): 1—20. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2010-20
Guillermo J. Escudé (2014). The Possible Trinity: Optimal Interest Rate, Exchange Rate, and Taxes on Capital Flows in a DSGE Model for a Small Open Economy. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 8 (2014-25): 1—58. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2014-25
Jones, R. & Pendlebury, M.  2010.  Public Sector Accounting. Harlow: Pearson Education Limited.
Mardiasmo. 2002.  Akuntansi Sektor Publik.  Jogjakarta : ANDI.
Matthias Lengnick, Sebastian Krug, and Hans-Werner Wohltmann (2013). Money Creation and Financial Instability: An Agent-Based Credit Network Approach. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 7 (2013-32): 1—44. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2013-32
Michael D Bordo (2008). Growing up to Financial Stability. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 2 (2008-12): 1—17. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2008-12
Nordiawan, Deddy. 2009. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat.
Osborne, S. 2010. The New Public Governance? Emerging Perspective on the Theory and Practice of Public Governance. Routledge: New York.
Paul Ormerod (2015). The Economics of Radical Uncertainty. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 9 (2015-41): 1—20. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2015-41
Tobias Hagen (2013). The Impact of National Financial Regulation on Macroeconomic and Fiscal Performance after the 2007 Financial Shock – Econometric Analyses Based on Cross-Country Data. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 7 (2013-33): 1—44. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2013-33
Willi Semmler and Pu Chen (2014). Financial Stress, Regime Switching and Macrodynamics: Theory and Empirics for the US, the EU and Non-EU Countries. Economics: The Open-Access, Open-Assessment E-Journal, 8 (2014-20): 1—42. http://dx.doi.org/10.5018/economics-ejournal.ja.2014-20

0 comments:

Post a Comment